Mertua Hiperseks
karena tidak bisa tidur karena suara berisik ibu yang sedari tadi mengganggu. Entah apa yang terjadi pad
engkok dan mulut sumbing karena dampak dari penyakitnya yang telah mengenai syaraf, seperti s
a nanar, merasa tak tega karena wanita yang selama ini telah melahirkan dan merawat
menyeka air mata yang mulai menetes dan membasahi permukaan pipinya. Irfikir mungkin Ayahnya sedang ke kamar mandi di dapur. Namun, saat ia melewati kamarnya ia melihat sang Ayah sedang ada dikamarnya, Andre yang melihat tingkah Ayahnya itu menjadi heran untuk apa sang Ayah ada
dre lontarkan pada sang Ayah karena ia takut terjadi sesuatu pada istrinya, seperti yang dikatakan oleh Anita bahwa Ayahnya selalu menatap Anita
egitu datar lalu melewati Andre yang masih berdiri didepan pintu tanpa penjelasan apapun lagi. Tak mau berfikir
, setelah memastikan ibunya sudah tidur Andre hendak kembali ke kamarnya. Namun, ketika
ur membuat Andre semakin khawatir. Andre langsung bergegas ke kamarnya untuk memastikan bahwa Anita baik-baik saja, Sesampainya dikamar, Andre m
*
atakan oleh ayahnya tadi malam saat sang ayah tiba-
a?" Tanya Andre pada Anita yang masih
pi kita punya adek bayi, udah gitu kembar lagi. Satu cewek satu
teriak loh, Ayah sampek masuk ke kamar karen
Kok bisa sih mas, kamu gak
Ayah tidur di sofa karena gak bisa tidur sama suara ibu. Eh pas aku mau ngambil air ke dapur Ayah malah ada dika
a sama Ayahmu, apalagi tadi malem aku tidur cuma ditutup selimut dan gak pakek a
istri aku pula. Mana mungkin menggauli istri anak sendiri, apa gak malu sama aku!" Jelas Andre yang masih membela ay
pan. Nanti tela
gal makan doang. Yuk mas..." Ajak Anita pada suaminya
.
bahwa ada suara desahan saat ia hendak kembali ke kamarny
desahan gitu, tapi gak tau asalnya dari
inan kita tadi malem? Sampek denger suara desahan segala,"
u langsung ke kamar takutnya yang mendesah itu kamu, karena merasa kurang
sung mencubit hidung istrinya karena gemas keti
elum keluar juga! Apa ga
ar dari kamar," Anita segera menuju kamar adik iparnya Lola, biasanya jam 6.30 Lola sudah stand by di meja
Lola lebibh sering mengurung diri di kamar. Anita hanya akan berpapasan dengannya saat sarapan itu pun tanpa bertegur sapa layaknya seorang ipar. Lola cenderung dingin bah