icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mertua Hiperseks

Bab 5 Ayah Onani Di belakang Rumah

Jumlah Kata:1441    |    Dirilis Pada: 27/04/2022

miliki gangguan hiperseks sejak masih remaja, namun istrinya Melati tak pernah mengetahui hal itu. Karena Wijaya selalu berusaha menutupi kelainanny

rlarang dengan wanita selain Melati. Pada saat anaknya Lola beranjak dewasa saat ia masih berumur 15 tahun, Wijaya mulai tertarik pada putrinya sendiri. Namun, masih ia tahan kar

k pernah berbicara dengan Wijaya, ia hanya masak untuk dirinya sendiri dan Ibunya, sedangkan Ayahnya tak pernah ia fikirkan. Rumah berantakan pun tak ia bereskan, ia hanya membereskan kamarnya sendiri dan kamar Ibunya, begitu pula dengan urusan mencuci i

n dada yang montok serta kulit putih mulus, bahkan anaknya sendiri kalah dari body Anita. Wijaya meminta Andre untuk pindah dan tinggal di rumahnya dengan alasan tidak ada yang merawat dan menjaga istrinya, dengan begitu selain bisa menikamati keindahan tubuh Anita ia juga merasa ada yang a

ikmati tubuh menantunya itu. Tapi, ia tak mau gegabah untuk melakukan hal tersebut karena jika sampai ceroboh bisa-bisa semua

*

gunakan lingerie yang membuatnya semakin tampak menggoda, belahan dada yang jelas terlihat seperti menggebu-gebu nafsu Wijaya. Namun, karena anaknya Andre saat ini sudah ia pulang Wijaya secera terpaksa harus mengintip Anita dari belakang rumah tepat di kamarnya Ani

jelas ketika dua buah dada Anita saling menempel dan membentuk lekukan yang begitu indah hingga membuat Wijaya semakin ingin segera menyetubuhi Anita, Wijaya segera membuka resleting celananya dan mengeluarkan benda pusaka miliknya yang mulai keriput itu, Namun masih sangat kekar saat sedang bernafsu. Mata Wijaya mulai m

at setiap inci tubuh Anita hingga vaginanya. Merasakan sensasi yang begitu sensual hingga memasukkan penisnya perlahan pada vagina Anita yang pastinya akan menghimpit penisnya, memberikan rasa nyaman dan menggosok

crot...

nggoda. Perlahan alat kejantanannya mulai layu dan tak sekeras tadi, ia pun segera memasukkannya dalam celana dan s

*

saja datang dengan wajah mengintimidasi. Andre sepertinya memang sengaja menunggu kedatangan

ayah urusi apalagi untuk mengurusi ibu, mengambilkan minum untuk Ibu saja rasanya tak pernah. Andr

ahkan terkadang juga dititipkan ke kantin sekolah tempat Lola belajar. Bukan hanya itu ibunyapun rela mengambil beberapa pekerjaan seperti mencuci pakaian para tetangga dengan upah yang tak seberapa, sampai men

baru pulang!" Tanya Wijaya basa-basi walaupun sebenarnya dia sudah tau k

g cepet, Ayah bukannya nganter Lola berobat kok malah keluyuran sih!" Ucap Andre seolah menunjukkan

sendiri kan kalau Ayah gak punya

kepala keluarga dan punya tanggung jawab untuk menafkahi anak sama istri, bukan malah dibebankan sama Ibu terus. Selama Ibu sakit Ayah juga gak pernah tuh ngurusin

Kalau Ayah gak ada kamu gak bakalan ada di dunia ini. Jangan jadi anak durhaka

lakukan. Bukan maksud Andre buat durhaka sama Ayah. Tapi setidaknya Ayah paham kalau saat ini ayah tu udah gak

da Ayah yg repot sama Ibu kamu. Wong keada

ini tuh Ibu. Sampek aku bisa kerja enak kek gini, ini semua berkat ibu. Lola pun juga begitu, yang meng

, ya memang kewajibanmu lah buat ngerawa

Ayah sadar dong, bahwa selama ini gak pernah menjalankan peran Ayah sebagai

kamar." Ucap Wijaya yang hendak meninggalkan Andre kare

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tatapan Ayah2 Bab 2 Suara Desahan3 Bab 3 Kamar Lola Berantakan4 Bab 4 Pil Kontrasepsi5 Bab 5 Ayah Onani Di belakang Rumah6 Bab 6 Bertengkar Dengan Ayah7 Bab 7 Permintaan Lola8 Bab 8 Ayah Mencabuli Lola9 Bab 9 Berganti-ganti Gaya10 Bab 10 Andre Dan Anita Curiga11 Bab 11 Keadaan Lola12 Bab 12 Klarifikasi13 Bab 13 Mencari Alasan14 Bab 14 Kabur Ke Rumah Desi15 Bab 15 Penyiksaan Terhadap Ibu Melati16 Bab 16 Pencabulan dihadapan Ibu17 Bab 17 Kekejaman Wijaya18 Bab 18 Membolak Balikkan Fakta19 Bab 19 Andre Murka20 Bab 20 Kebenaran Yang Terungkap21 Bab 21 Keputusan Andre22 Bab 22 Tugas ke Luar Kota23 Bab 23 (POV ANDRE) Izin Anita24 Bab 24 Sebuah Siasat25 Bab 25 (POV ANITA) Keberangkatan Andre26 Bab 26 Gosip Tetangga27 Bab 27 Saran Tetangga28 Bab 28 Lusi Tak Jadi Datang29 Bab 29 (Pov Wijaya) Rencana Berhasil30 Bab 30 Terpuaskan31 Bab 31 (Pov Anita) Ada Yang Aneh32 Bab 32 Ketahuan33 Bab 33 Alasan Yang Tak Logis34 Bab 34 Lola Berkunjung35 Bab 35 Mengantar Lusi36 Bab 36 (Pov Wijaya) Menjengkelkan37 Bab 37 (Pov Andre) Apa Yang Terjadi38 Bab 38 Memanggil Dokter39 Bab 39 Mengusir Anita40 Bab 40 Lola Juga Pergi41 Bab 41 (Pov Anita) Hamil42 Bab 42 Gugatan Cerai43 Bab 43 Gundah44 Bab 44 (Pov Author) Barang Bukti45 Bab 45 Di Bawa Polisi46 Bab 46 Penjelasan47 Bab 47 Brengsek48 Bab 48 Terpukul49 Bab 49 Baiklah, Asal Jangan Sakiti Lagi!50 Bab 50 Telvon Dari Asrama51 Bab 51 Ada Apa Dengan Lola 52 Bab 52 Derita Lola53 Bab 53 Depresi54 Bab 54 Penyesalan55 Bab 55 Para Tetangga Mulai Curiga (Pov Anita)56 Bab 56 Menjenguk Lola57 Bab 57 Siapa 58 Bab 58 Kabur