icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mertua Hiperseks

Bab 4 Pil Kontrasepsi

Jumlah Kata:1331    |    Dirilis Pada: 24/04/2022

kotor karena untuk pertama kalinya kesuciannya diambil secara paksa oleh orang tua yang selama ini ia hormati. Ia juga teringat sebulan yang lalu saat ibunya ma

aos oblong. Lola yang merasa tak nyaman terbangun dari tidurnya lalu berteriak dan di dengar oleh ibu yang telah datang dari warung. Ibu Lola

alu menamparnya. Kejadian itu masih terngiang di ingatan Lola hingga saat ini, dari kejadian itu ibu Lola terkena serangan stroke dan tak bisa apa-apa. Dan semenjak kejadian itu pula Lola selalu mengurung diri di dalam kamar, tak

akk

menerobos ayahnya. Namun, sayangnya sebelum ia hendak pergi, ayahnya segera menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Lola ingin berteriak agar bisa di dengar oleh kakak iparnya, na

yani ayah. Tapi, ayah peringatkan kamu jangan pernah m

gar kak Anita tau kalau ayah itu orang tua yang cabul," teriak Lola

lumpuh itu akan ayah bunuh, silahkan ter

yah seperti ayah," tanpa diduga tubuh Lola mel

sampek gak di minum, ayah ga

tau apa yang telah terjadi antara dia sab Lola. Namun, disaat yang bersamaan Anita t

ar Lola, namun terhalang oleh tubuh Wijaya yang ada di depan pintu dan segera menutupnya kembali. Wijaya yang saat itu

Tanya Wijaya penuh

er suara Lola kek teriak gitu. Jadi Anita kesini, sekalian mau nyuruh Lola makan siang kasian dia

amarnya. Biarin aja dia istirahat di kamarnya d

iya

g sudah beranjak dari tempatnya tadi, se

Ucap Wijaya sambil memperhatikan penampilan Anita dari ujung kaki hingga rambu

ata lelaki yang punya niat jahat." Reflek Wijaya terkejut mendengar penuturan Anita, ia mera

ahat hah..." Spontan Anita menjadi gelag

Ayah kalau mau makan udah aku siapin kok di dapur. Permisi, Yah," Anita segera pergi dari ha

*

ola ingin sekali menceritakan apa yang ia alami pada abang maupun kakak iparnya. Namun, karena ancaman dari sang ayah, Lola takut ayahnya akan nekat dan benar-

dari pada harus menjadi budak nafsu sang ayah. Tapi, jika Lola mati ia merasa tak tega jika harus meninggalkan ibunya yang sudah tak berdaya itu, apalagi pada lelaki bejat seperti ayahnya. Selama ini Lola hanya dekat dengan ibunya, dan hanya ibunyalah yang selalu mengerti keadaan Lo

tok...

ar adalah ayahnya tak mungkin dia akan mengetuk pintunya, karena sang ayah akan masuk menggunakan kunci cadangan yang dia buat untuk dirinya sendiri. Lola s

Tok...

ola berjalan mendekati pint

is nangis?" Tanya Andre yang telah pulang dari kantor karena Anita mengadukan apa yang ia dengar pada Andre. Sebenarnya Lola senang Andre bisa cepat pulang dengan begitu Lola t

ng sih, kamu gak papa kan

dan aja, udah minum obat tadi, bentar lagi juga udah mendin

? Terus tadi kena

Tapi setelah minum obat, sekarang udah nggak sakit kok, mu

ang belum? Kalau belum ayo makan

duluan aja nant

ak iparmu sudah nungguin dari tadi

a b

angankan untuk makan, dia sudah benar-benar tak peduli dengan hidupnya lagi. Tapi ia berfikir, ia tak bisa terus-terusan sep

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Tatapan Ayah2 Bab 2 Suara Desahan3 Bab 3 Kamar Lola Berantakan4 Bab 4 Pil Kontrasepsi5 Bab 5 Ayah Onani Di belakang Rumah6 Bab 6 Bertengkar Dengan Ayah7 Bab 7 Permintaan Lola8 Bab 8 Ayah Mencabuli Lola9 Bab 9 Berganti-ganti Gaya10 Bab 10 Andre Dan Anita Curiga11 Bab 11 Keadaan Lola12 Bab 12 Klarifikasi13 Bab 13 Mencari Alasan14 Bab 14 Kabur Ke Rumah Desi15 Bab 15 Penyiksaan Terhadap Ibu Melati16 Bab 16 Pencabulan dihadapan Ibu17 Bab 17 Kekejaman Wijaya18 Bab 18 Membolak Balikkan Fakta19 Bab 19 Andre Murka20 Bab 20 Kebenaran Yang Terungkap21 Bab 21 Keputusan Andre22 Bab 22 Tugas ke Luar Kota23 Bab 23 (POV ANDRE) Izin Anita24 Bab 24 Sebuah Siasat25 Bab 25 (POV ANITA) Keberangkatan Andre26 Bab 26 Gosip Tetangga27 Bab 27 Saran Tetangga28 Bab 28 Lusi Tak Jadi Datang29 Bab 29 (Pov Wijaya) Rencana Berhasil30 Bab 30 Terpuaskan31 Bab 31 (Pov Anita) Ada Yang Aneh32 Bab 32 Ketahuan33 Bab 33 Alasan Yang Tak Logis34 Bab 34 Lola Berkunjung35 Bab 35 Mengantar Lusi36 Bab 36 (Pov Wijaya) Menjengkelkan37 Bab 37 (Pov Andre) Apa Yang Terjadi38 Bab 38 Memanggil Dokter39 Bab 39 Mengusir Anita40 Bab 40 Lola Juga Pergi41 Bab 41 (Pov Anita) Hamil42 Bab 42 Gugatan Cerai43 Bab 43 Gundah44 Bab 44 (Pov Author) Barang Bukti45 Bab 45 Di Bawa Polisi46 Bab 46 Penjelasan47 Bab 47 Brengsek48 Bab 48 Terpukul49 Bab 49 Baiklah, Asal Jangan Sakiti Lagi!50 Bab 50 Telvon Dari Asrama51 Bab 51 Ada Apa Dengan Lola 52 Bab 52 Derita Lola53 Bab 53 Depresi54 Bab 54 Penyesalan55 Bab 55 Para Tetangga Mulai Curiga (Pov Anita)56 Bab 56 Menjenguk Lola57 Bab 57 Siapa 58 Bab 58 Kabur