Young Bitches
, sekarang Selena telah menunggu sahabatnya it
mi bisa makan bareng Flora. Hari ini kebetulan sahabatnya t
ak lain juga karena demi mem
u baru saja tiba di kafe
ada Flora. Hanya beberapa m
juga, bentar masih
ak seorang gadis berjalan masuk terburu-buru dan sambil ce
annya agar terlihat oleh sahabatnya itu, dan b
nunggu?" tanya Flora sambil me
kok, sa
a? Anak-anak bayi kamu kemana? K
di, cuma untuk beberapa jam saja, de
i rumah, cuma sama Bik Minah
erumur kan? Takut kewalahan kalau ngadepin
yi ke baby care, makanya aku langsung mau ke inti kita bertemu saat ini," pungkas Selena, s
lu, Flora buka suara mengenai
u saja makan dari sini, wanita itu tingginya kurang lebih sama kaya kamu, rambutnya sebahu agak panjang lah, terus aku inget kayanya rambut nya diwarnain deh, warna
Kalau itu Mas Robby?" t
suami kamu, masa sih aku nggak hafal sa
ahut Selena yang tidak ada maksud meragukan keterangan Flora, k
a coba minta diperlihatkan rekaman CCTV di kafe in
a hari yang la
a biasanya rekaman CCTV itu adalah privasi badan usah
pekerjaan ku?" Flora menge
adalah detektif swasta?" gumam Selena menghel
i juga, aku bisa beralibi untuk mengecek kinerja karyawan ku yang mengantarkan
dalkan Ra, makasih ya sebelu
nta ijin mendapatkan akses melihat rekaman CCTV itu," sahutnya bangkit dari kursi dan berjalan menuju ke se
tunggu disini sa
dapat ijin, langsung saja kita lihat, aku tidak p
nan kita datang gi
lu di meja, kita juga
en, begitu masuk tampak seorang petugas laki-laki y
nkah di pintu sudah saya tempel, sela
u nama yang bertuliskan "Amora Florist" nama toko bun
ist? Ada yang bisa sa
TV pada hari senin lalu, bisakah
an CCTV pada sembarangan orang demi melind
arkan bunga kesini, karena sejak hari itu ia tidak pernah kembali lagi untuk bekerja dan memb
tunggu sebentar ya, saya akan
uga sedang terburu-buru," pesan Flora, petugas t
, ia terlihat tidak sabar menungg
ang terlihat disini, karena kami hanya memasang empat kamera di area pengu
y dan siapa wanita itu masih menjadi misteri, karena dari berbagai angle pun posisi duduk wanita itu tepat diantar
e tersebut, kedua wanita ini segera keluar dari rua
ada yang menempatinya, seorang lelaki berjas hitam se
empati orang, kita
aku gebet," sahut Flora enteng dan berjalan
meninggalkannya sebentar untuk pergi ke
ngan posisi memunggungi mereka
G!
h orang yang paling ia kenal di masa lalu, Adrian Ranudi