The Possible
kecanggungan-dan itulah yang membuat aku malu pada diriku sendiri, dan kesal pada hidup, merasa takut dengan masa puber-dan akan dikirim oleh ayahku ke sekolah militer karena aku serin
n solusi yang dia temukan untukku adalah dengan mengirimku pergi.
berbicara sebagai representasi dari perusahaan untuk memberikan pernyataan dalam sidang. Aku tidak dapat menyalahkannya karena telah membenci pengacara, tapi aku jadi memuja mereka sebab karena mereka lah yang membuat hidupnya begitu sengsara. Dia menghabiskan delapan jam untuk bertransaksi dengan mereka, lalu meneguk Gin begitu pulang ke rumah. Tanpa salam, tak ada pelukan,
pada para pengacara itu. Tidak satu kali pun aku mendengar pembicaraan ka
yan dan pengantar pizza, supaya bisa terus melanjutkan ambisi masuk college. Aku rasa bahwa aku bicara dengannya selalama dua kali dalam empat tahun kuliah undergraduate. Saat hari setelah aku tahu bahwa aku sng saat tangga roboh dan dia jatuh dengan kepala yang terlebih dahulu menimpa lantai. Satu tahun dia be
t. Di samping itu, aku selalu curiga bahwa ayahku dalam kondisi setengah mabuk saat terjatuh. Dan dia tidak m
erdansa dan bepergian. Aku tetap menjaga jarak. Ibu tidak menawarkan satu peser pun dari uang itu. Katanya cuma itu bekal dia untuk menghadapi masa depan, dank arena aku terbukti cukup mahir menjalani hidup tanpa apa pun, dia merasa kalau aku tidak membutuhkannya