icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
My Bule Husband

My Bule Husband

icon

Bab 1 Prolog

Jumlah Kata:1051    |    Dirilis Pada: 26/03/2022

edua orang tua kandungnya. Kasih sayang? Hah, orang tuanya saja dia tidak tau dimana. Yang dia ingat hanya perkataan ibu panti, bahwa dirinya ditemukan di gerbang

u saja, tetapi Na

ersekolah di sekolah biasa dengan uang sekolah yang terbilang sangat

dia masih bisa mengenyam pendidik

u menyekolahkan anak-anak asuhnya. Tetapi beruntung panti asuhan tempat Naina tinggal, seringkali mendapat s

uhannya dan juga membayar uang kuliahnya. Naina kuliah? Ya, Tidak sia-sia dia bersusah payah sekola

snis. Naina terlihat murung duduk di sebuah bangku panjang. Sambil memegang toga sarjananya, dan sebuket bu

niknya berkaca-kaca. Betapa bahagiany

ta, ibu panti, untuk datang menghadiri acara ini, tetapi sayang sekali, Ibu Arni tidak bisa, karena adik-adik pantinya tengah sakit. K

a sudah berjanji akan datang. Tetapi sampai acara selesai dan b

u orang itu. Akhirnya Naina memilih pulang,

rr.

tetapi seseorang mengejut

embang, melihat sosok yang dia sayangi muncul di hadapan

dewasa berperawakan tinggi it

k bakalan datang...." dila

membalas pelukan Naina, lalu mengusap-usap bahunya. Risa paham perasaan Naina yang hanya

ti, tempat Naina bekerja selama ini. Awalnya mereka hanya bos dan karyawan. Tetapi seiring berjalann

kesepian karena keluarganya lebih sibuk dengan bisnis dibanding dirinya. Sehingga Risa m

sekarang. Nah, lihat kan. Make upnya udah luntur." deng

i lagi Risa menghapus air mata,

Kakak." ajak Risa. Naina tersenyum bahagia, menurut

aknya sahabat. Setelah mengambil bebe

kak?" tanya Risa di perjal

n apa-apa. Kan semua keperluan Naina udah Ka

fat Naina yang satu ini. Jika ditanya seperti itu, pasti menolak. Oleh k

k mau tau. Kali

gilnya terhempas ke tanah, dihantam o

berdiri, karena kebaya dan roknya yang sempit. Manik Risa melebar, meliha

g mereka yakini bukan orang lokal, tengah berdiri tegap, sambil meletakkan ponsel di telinganya. "Hei

nggak papa kok." Naina melerai, kadan

melihat pria bule itu mengacuhkannya, terlihat le

ini membuat pria itu bereaksi. Memperhatik

i. Cepat minta maa

n, "Saya salah apa?" pria

erti ini. "Kamu udah nabrak adik saya, sampe tangan dia luka begini, kamu

kan matanya, masi

esal Risa karena pria itu ti

as, lalu berjalan meninggalka

iak Risa, hendak mengejar, te

in aja, Naina nggak p

h kesal pada pria asing itu. "Kakak paling benci s

uin nggak kayak gitu deh. Mereka itu rama

k. Mana mungkinlah mereka macam-mac

"Sini Kakak bantu obatin.

rkiran. Tanpa sadar dari jauh seseor

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka