icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikahi Bu Manajer

Bab 2 Hari Pertunangan

Jumlah Kata:1230    |    Dirilis Pada: 25/02/2022

bun. Jalanan yang basah dan daun yang dipaksa

agi-pagi begini?" Suara pa

tan, setengah mengantuk. Kantung matan

apaku sembari mengancing pergel

opi?"

ulu! Mau

keluarga,

bah, dia merangsek

upakai semalam?" te

di balik pin

Br

mbuat bahuku bergidik. Seenaknya saja k

ika hari ini adalah hari pertunangannya. Bukankah seharusnya dia baha

ng. Ujungnya dimasukan rapi ke dalam rok motif bunga-bunga warna hijau. Bajunya m

aku!" p

" tawarku s

k u

gan, kan? Berbahagia

Pokoknya cepat

Ok

anggung jawab karena semalam telah

milikku. Aku duduk di belakang kemudi lalu menyalakan

ar aku ke a

sebuah alamat pada

pasar." Aku membaca alamat itu perl

kota yang padat membuatku harus mengemudik

dikit gak?

t. Tuh, traffic light di depan aja padat begitu." Aku menunjuk ke arah t

seharusnya aku yang kesal karena dia seenakny

anita yang duduk di sebelahku. Dia kemudian me

di jalan. Sebenta

gilan, dia mengeluark

acara lamaranku ini

an, mengatur laju mobil. Tangan

ri ini malah berkeliaran. Tidur di trotoar lagi!" sanggah

ih

buang muka, melip

saja yang jadi t

ski melaju pean, mobil yang kukendarai akhirnya berhasil kelu

a ini, menemukan alamat tujuan w

terbuat dari besi yang dicat hijau. Aku mendongak, melihat ke

untuk calon tunanga

. Dia sudah di luar mobil kemudian menutup pintu. Dari balik je

u

itutup kasar t

gucapkan terima kasih setelah aku memungutnya semalam.

udah selesai. Aku mengenakan kacamata hitam k

*

ampak sedikit krodit di dalam rumah. Aku disambut R

uat siap-siap hari ini," ucap mama

semua udah

lam sana ramai oleh keluarga dekat. Parcel dan sem

ah kutemui. Dua bulan lalu Papa hanya bilang kalau aku akan dijodohkan dengan putri sa

terbayang di kepalaku. Pokoknya t

n tunanganku tapi, Papa malah mengatakan kalau

tidak dijodohk

gup?" ta

a aja

am dadaku ada sesuatu yang membuat jantungku berd

bagaimana rupa wanita yang a

s Papa yang kabarnya sudah seperti keluarga. Mereka berjanji untuk menjodo

adalah, dia berpendidikan tinggi. Pokoknya, calon

rti aku ko

kukenal. Hanya aku, papa dan mama yang berangkat ke rumah calon tunanganku

ang me

tunangan kami seperti ini. Tidak mengenal satu sama lain bahkan rupanya

pat yang dituju. Mataku membulat ketika mo

tanyaku memperhatikan se

enapa? Kamu p

adalah rumah wanita yang

run!" a

ng mereka memasuki hala

i depan pintu. Mereka menjabat tangan lalu berpelukan. Ma

at akrab dilihat dari c

beberapa orang lalu lalang di dalam sa

stu." Papa me

Om Jayanta,

menjabat kedua tangan pasang

aha." Bapak itu memuji s

ga cantik." Pa

ggu di dalam!" aja

. Banyak furniture mewah dan sofa bergaya eropa warna merah marun. Lemari yang berjeje

ang tidur di trotoar. Dia mengenakan dress merah marun, rambutnya tergerai dengan posisi berdiri di belakang

Mama mem

gtuaku, berhadapan dengan Om Jayanta dan istrinya. D

turun kok," k

menerka-nerka siapa dari dua orang dalam pigura ke

Tap!

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Wanita Di Trotoar2 Bab 2 Hari Pertunangan3 Bab 3 Satu Atap4 Bab 4 Korban Janji Orang Tua5 Bab 5 Kedai Mie Ayam6 Bab 6 Kebiasaan Buruk Bu Manajer7 Bab 7 Hal Kecil Yang Harus Dihargai8 Bab 8 Kunjungan Mama9 Bab 9 Selebaran10 Bab 10 Mengantar Pulang11 Bab 11 Terpaksa Berpisah12 Bab 12 Melamar Pekerjaan13 Bab 13 Interview14 Bab 14 Pertengkaran15 Bab 15 Belajar Masak16 Bab 16 Pengumuman Hari Pernikahan17 Bab 17 Masakan Erika18 Bab 18 Merajuk19 Bab 19 Galau20 Bab 20 Postugram21 Bab 21 Mi Ayam Rasa Kecamuk22 Bab 22 Diterima Kerja23 Bab 23 Hari Pertama Kerja24 Bab 24 Hubungan Erika Dengan Rey25 Bab 25 Pipi Merah Erika26 Bab 26 Indera Perasa Erika27 Bab 27 Tes Organoleptik28 Bab 28 Menjadi Perasamu29 Bab 29 Apakah Itu Menyiksa 30 Bab 30 Kepergian Papa31 Bab 31 Hari Kremasi32 Bab 32 Pernikahan Yang Dipercepat33 Bab 33 Perjanjian34 Bab 34 H-3 Pernikahan35 Bab 35 Fitting Pakaian Pengantin36 Bab 36 Hari Pernikahan37 Bab 37 Kekacauan38 Bab 38 Rasa Yang Membuncah39 Bab 39 Perjanjian Pernikahan Nomor 540 Bab 40 Pecundang di Cermin41 Bab 41 Kedai Muram42 Bab 42 Malam Peristiwa43 Bab 43 Kebakaran di Kedai44 Bab 44 Mulai Sekarang Aku45 Bab 45 Dimulai Dari Sini46 Bab 46 Petunjuk Pertama : Pria Berhoodie47 Bab 47 Rumah Mertua48 Bab 48 Dendam Kembali Membara49 Bab 49 Penganiayaan50 Bab 50 Amarilis Yang Layu51 Bab 51 Kotak Uang Papa52 Bab 52 Kaya Mendadak (Amarilis Baru)53 Bab 53 Iming-Iming Bu Dewi54 Bab 54 Nasihat Erika : Jangan Percaya.55 Bab 55 Keterangan Dita56 Bab 56 Tengah Malam : Kedatangan Dwi57 Bab 57 Peringkusan58 Bab 58 Ketika Naluri Lelakiku Diuji59 Bab 59 Malam Pertama60 Bab 60 Kecemburuan Erika61 Bab 61 Memenuhi Panggilan62 Bab 62 Pertemuan Tiba-Tiba63 Bab 63 Erika dan Tenggat Waktu64 Bab 64 Ruang Sidang65 Bab 65 Sidang Berlanjut66 Bab 66 Ditunda67 Bab 67 Tentang Masa Kecil68 Bab 68 Romansa Senja69 Bab 69 Kemarahan Papa Mertua dan Pesan Tante70 Bab 70 Melunasi Tagihan71 Bab 71 Salah Kaprah72 Bab 72 Senjata Rahasia73 Bab 73 Ketenangan di Danau74 Bab 74 Gambar di Laptop75 Bab 75 Dua Pilihan76 Bab 76 Sidang Kedua77 Bab 77 Pembelaan yang Tak Masuk Akal78 Bab 78 Penundaan Vonis79 Bab 79 Gelora Rasa80 Bab 80 Bebasnya Rey81 Bab 81 Kekesalan yang Memuncak82 Bab 82 Pulang83 Bab 83 Fakta Pernikahan84 Bab 84 Panggilan Dari Dita85 Bab 85 Dari sini : Titik Balik86 Bab 86 Dita Tantrum87 Bab 87 Kemesraan Rey dan Dwi88 Bab 88 Wajah Lelah Erika89 Bab 89 Sehari Menjadi Manajer90 Bab 90 Romansa Yang Gagal91 Bab 91 Perbedaan Ambisi Erika dan Papa Mertua92 Bab 92 Konsentrasi di Jalan yang Buyar93 Bab 93 Kepikiran94 Bab 94 Gadis SMA yang Tidak Sopan : Tina Christophee95 Bab 95 Perbincangan Singkat dengan Tina96 Bab 96 Kedatangan Rey97 Bab 97 Tina Harus Tahu98 Bab 98 Erika Mengigau99 Bab 99 Dwi Masih Keluyuran100 Bab 100 Papa Mertua di Ruangan Erika