Menikahi Bu Manajer
bun. Jalanan yang basah dan daun yang dipaksa
agi-pagi begini?" Suara pa
tan, setengah mengantuk. Kantung matan
apaku sembari mengancing pergel
opi?"
ulu! Mau
keluarga,
bah, dia merangsek
upakai semalam?" te
di balik pin
Br
mbuat bahuku bergidik. Seenaknya saja k
ika hari ini adalah hari pertunangannya. Bukankah seharusnya dia baha
ng. Ujungnya dimasukan rapi ke dalam rok motif bunga-bunga warna hijau. Bajunya m
aku!" p
" tawarku s
k u
gan, kan? Berbahagia
Pokoknya cepat
Ok
anggung jawab karena semalam telah
milikku. Aku duduk di belakang kemudi lalu menyalakan
ar aku ke a
sebuah alamat pada
pasar." Aku membaca alamat itu perl
kota yang padat membuatku harus mengemudik
dikit gak?
t. Tuh, traffic light di depan aja padat begitu." Aku menunjuk ke arah t
seharusnya aku yang kesal karena dia seenakny
anita yang duduk di sebelahku. Dia kemudian me
di jalan. Sebenta
gilan, dia mengeluark
acara lamaranku ini
an, mengatur laju mobil. Tangan
ri ini malah berkeliaran. Tidur di trotoar lagi!" sanggah
ih
buang muka, melip
saja yang jadi t
ski melaju pean, mobil yang kukendarai akhirnya berhasil kelu
a ini, menemukan alamat tujuan w
terbuat dari besi yang dicat hijau. Aku mendongak, melihat ke
untuk calon tunanga
. Dia sudah di luar mobil kemudian menutup pintu. Dari balik je
u
itutup kasar t
gucapkan terima kasih setelah aku memungutnya semalam.
udah selesai. Aku mengenakan kacamata hitam k
*
ampak sedikit krodit di dalam rumah. Aku disambut R
uat siap-siap hari ini," ucap mama
semua udah
lam sana ramai oleh keluarga dekat. Parcel dan sem
ah kutemui. Dua bulan lalu Papa hanya bilang kalau aku akan dijodohkan dengan putri sa
terbayang di kepalaku. Pokoknya t
n tunanganku tapi, Papa malah mengatakan kalau
tidak dijodohk
gup?" ta
a aja
am dadaku ada sesuatu yang membuat jantungku berd
bagaimana rupa wanita yang a
s Papa yang kabarnya sudah seperti keluarga. Mereka berjanji untuk menjodo
adalah, dia berpendidikan tinggi. Pokoknya, calon
rti aku ko
kukenal. Hanya aku, papa dan mama yang berangkat ke rumah calon tunanganku
ang me
tunangan kami seperti ini. Tidak mengenal satu sama lain bahkan rupanya
pat yang dituju. Mataku membulat ketika mo
tanyaku memperhatikan se
enapa? Kamu p
adalah rumah wanita yang
run!" a
ng mereka memasuki hala
i depan pintu. Mereka menjabat tangan lalu berpelukan. Ma
at akrab dilihat dari c
beberapa orang lalu lalang di dalam sa
stu." Papa me
Om Jayanta,
menjabat kedua tangan pasang
aha." Bapak itu memuji s
ga cantik." Pa
ggu di dalam!" aja
. Banyak furniture mewah dan sofa bergaya eropa warna merah marun. Lemari yang berjeje
ang tidur di trotoar. Dia mengenakan dress merah marun, rambutnya tergerai dengan posisi berdiri di belakang
Mama mem
gtuaku, berhadapan dengan Om Jayanta dan istrinya. D
turun kok," k
menerka-nerka siapa dari dua orang dalam pigura ke
Tap!