Menikahi Bu Manajer
alanan pulang dari kedai mie ayam milikku. Aku tidak kenal wanita itu sama sekali. Mungkin dia terlalu banyak minum alkohol na
paya tidak kedinginan di luar sana saat hujan begini. Bajunya sudah ku ganti dengan yang kering. M
Logo produsen muncul begitu kutekan tombol pada remote. Selanjutnya, aku menekan tombol untuk menghubungkan ke pl
ia
uara parau d
ke sumber suara karena mataku fokus pa
enapa aku
wab. Suara konsol game ter
pa?" tany
fokus pada permainanku. Lalu tiba-tiba
i seru, ni
tu adalah senjata. Rambut hitam panjang sebahu wanita
? Kenapa ak
pan matanya awas. Sembari terus mengarahkan remote seperti mengarahkan pistol
ngu
ingung. Bangun-bangun ada di rumah o
kamu ngapain tidur di trotoar ma
an wajahku lal
lkohol sam
melangkah mundur hingga
, dia tetap waspada, menjaga agar bagian
pulang!"
nyibak nya. Menunjuk suasana di luar,
s di luar. Sudah
a aku mau
ga
era yang memotret objek. Wanita itu merosot ke lantai
sendiri?" tanyaku sam
mau pulang, tit
ke
a, mengantarnya ke pintu kemudian menghempas t
hadap wanita tapi, dia sendir
eg
egar di langit dalam w
nya!" teriak wani
edor pintu
intunya
endiri!" teria
, dia malah menggedor semakin kera
lang?" bentakku sembari m
mengedikkan bahu me
!" per
egitu melewatiku yang berdiri memegang pintu, dia berlari ke r
umpatku pada
las kaca lalu memenuhinya dengan cairan berwarna benin
dan minu
namun diteguknya juga cairan berumus kimia H2O itu, habis dalam sek
hadapan denganny
kat-dekat!
mengela napas dan m
au bagaimana?" Kutatap dal
, dia hany
orang jah
emeluk
Mungkin udah sedikit dingin tapi, masih laya
deras, hujan malam ini tidak a
gak pulang malam ini apa kata o
ak akan segera mereda. Di luar
di kamar sebelah," ucapku sembari mening
idak dapat mendorongku untuk masuk ke mimpi. Pikiranku terganggu oleh wajah tirus wanita itu. Dari jend
*
sudah berapa posisi yang kucoba untuk memaksa diri ke alam mimpi akan tetapi tetap saja, aku mengkhawatirkannya. Tidak tahan lagi de
enapa?"
pertanyaanku dia mena
pelkan jari telunjuk di bi
a-bisa suaramu menggan
nepuk pipiku. Entah kenapa aku jadi menye
lah!" tegasku
ngkus teh hijau di atas konter dapur. Otakku bergerak dengan cepat, memerintah untuk menyeduhkann
an cangkir benda di
tidur, ya!" ucapku kepadany
gkat wajah, memand
pain aku, kan?" tan
ngapain
an badan. Menyadari dia sudah s
ilih-pilih kalau soal wanita. Aku gak selera
. Aku sudah salah sangka karena me
u laki-laki. T
wanita tidak tahu diri. Padahal aku sudah me
lihat mesum. Kalau kamu dipungut ole
lurus, menutup seluruh bagia
u, kamu cuma punya satu
an mata, ujung bibir
egini. Kamu bisa ketemu pria hidun
memucat, aku mengh
mengantarmu pulang.
ene
harus
Ragu-ragu, dia melangkah pelan ke kamarku. Menutup pintu kemudia