icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Menikahi Bu Manajer

Menikahi Bu Manajer

Penulis: Ursa Mayor
icon

Bab 1 Wanita Di Trotoar

Jumlah Kata:1137    |    Dirilis Pada: 25/02/2022

alanan pulang dari kedai mie ayam milikku. Aku tidak kenal wanita itu sama sekali. Mungkin dia terlalu banyak minum alkohol na

paya tidak kedinginan di luar sana saat hujan begini. Bajunya sudah ku ganti dengan yang kering. M

Logo produsen muncul begitu kutekan tombol pada remote. Selanjutnya, aku menekan tombol untuk menghubungkan ke pl

ia

uara parau d

ke sumber suara karena mataku fokus pa

enapa aku

wab. Suara konsol game ter

pa?" tany

fokus pada permainanku. Lalu tiba-tiba

i seru, ni

tu adalah senjata. Rambut hitam panjang sebahu wanita

? Kenapa ak

pan matanya awas. Sembari terus mengarahkan remote seperti mengarahkan pistol

ngu

ingung. Bangun-bangun ada di rumah o

kamu ngapain tidur di trotoar ma

an wajahku lal

lkohol sam

melangkah mundur hingga

, dia tetap waspada, menjaga agar bagian

pulang!"

nyibak nya. Menunjuk suasana di luar,

s di luar. Sudah

a aku mau

ga

era yang memotret objek. Wanita itu merosot ke lantai

sendiri?" tanyaku sam

mau pulang, tit

ke

a, mengantarnya ke pintu kemudian menghempas t

hadap wanita tapi, dia sendir

eg

egar di langit dalam w

nya!" teriak wani

edor pintu

intunya

endiri!" teria

, dia malah menggedor semakin kera

lang?" bentakku sembari m

mengedikkan bahu me

!" per

egitu melewatiku yang berdiri memegang pintu, dia berlari ke r

umpatku pada

las kaca lalu memenuhinya dengan cairan berwarna benin

dan minu

namun diteguknya juga cairan berumus kimia H2O itu, habis dalam sek

hadapan denganny

kat-dekat!

mengela napas dan m

au bagaimana?" Kutatap dal

, dia hany

orang jah

emeluk

Mungkin udah sedikit dingin tapi, masih laya

deras, hujan malam ini tidak a

gak pulang malam ini apa kata o

ak akan segera mereda. Di luar

di kamar sebelah," ucapku sembari mening

idak dapat mendorongku untuk masuk ke mimpi. Pikiranku terganggu oleh wajah tirus wanita itu. Dari jend

*

sudah berapa posisi yang kucoba untuk memaksa diri ke alam mimpi akan tetapi tetap saja, aku mengkhawatirkannya. Tidak tahan lagi de

enapa?"

pertanyaanku dia mena

pelkan jari telunjuk di bi

a-bisa suaramu menggan

nepuk pipiku. Entah kenapa aku jadi menye

lah!" tegasku

ngkus teh hijau di atas konter dapur. Otakku bergerak dengan cepat, memerintah untuk menyeduhkann

an cangkir benda di

tidur, ya!" ucapku kepadany

gkat wajah, memand

pain aku, kan?" tan

ngapain

an badan. Menyadari dia sudah s

ilih-pilih kalau soal wanita. Aku gak selera

. Aku sudah salah sangka karena me

u laki-laki. T

wanita tidak tahu diri. Padahal aku sudah me

lihat mesum. Kalau kamu dipungut ole

lurus, menutup seluruh bagia

u, kamu cuma punya satu

an mata, ujung bibir

egini. Kamu bisa ketemu pria hidun

memucat, aku mengh

mengantarmu pulang.

ene

harus

Ragu-ragu, dia melangkah pelan ke kamarku. Menutup pintu kemudia

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Wanita Di Trotoar2 Bab 2 Hari Pertunangan3 Bab 3 Satu Atap4 Bab 4 Korban Janji Orang Tua5 Bab 5 Kedai Mie Ayam6 Bab 6 Kebiasaan Buruk Bu Manajer7 Bab 7 Hal Kecil Yang Harus Dihargai8 Bab 8 Kunjungan Mama9 Bab 9 Selebaran10 Bab 10 Mengantar Pulang11 Bab 11 Terpaksa Berpisah12 Bab 12 Melamar Pekerjaan13 Bab 13 Interview14 Bab 14 Pertengkaran15 Bab 15 Belajar Masak16 Bab 16 Pengumuman Hari Pernikahan17 Bab 17 Masakan Erika18 Bab 18 Merajuk19 Bab 19 Galau20 Bab 20 Postugram21 Bab 21 Mi Ayam Rasa Kecamuk22 Bab 22 Diterima Kerja23 Bab 23 Hari Pertama Kerja24 Bab 24 Hubungan Erika Dengan Rey25 Bab 25 Pipi Merah Erika26 Bab 26 Indera Perasa Erika27 Bab 27 Tes Organoleptik28 Bab 28 Menjadi Perasamu29 Bab 29 Apakah Itu Menyiksa 30 Bab 30 Kepergian Papa31 Bab 31 Hari Kremasi32 Bab 32 Pernikahan Yang Dipercepat33 Bab 33 Perjanjian34 Bab 34 H-3 Pernikahan35 Bab 35 Fitting Pakaian Pengantin36 Bab 36 Hari Pernikahan37 Bab 37 Kekacauan38 Bab 38 Rasa Yang Membuncah39 Bab 39 Perjanjian Pernikahan Nomor 540 Bab 40 Pecundang di Cermin41 Bab 41 Kedai Muram42 Bab 42 Malam Peristiwa43 Bab 43 Kebakaran di Kedai44 Bab 44 Mulai Sekarang Aku45 Bab 45 Dimulai Dari Sini46 Bab 46 Petunjuk Pertama : Pria Berhoodie47 Bab 47 Rumah Mertua48 Bab 48 Dendam Kembali Membara49 Bab 49 Penganiayaan50 Bab 50 Amarilis Yang Layu51 Bab 51 Kotak Uang Papa52 Bab 52 Kaya Mendadak (Amarilis Baru)53 Bab 53 Iming-Iming Bu Dewi54 Bab 54 Nasihat Erika : Jangan Percaya.55 Bab 55 Keterangan Dita56 Bab 56 Tengah Malam : Kedatangan Dwi57 Bab 57 Peringkusan58 Bab 58 Ketika Naluri Lelakiku Diuji59 Bab 59 Malam Pertama60 Bab 60 Kecemburuan Erika61 Bab 61 Memenuhi Panggilan62 Bab 62 Pertemuan Tiba-Tiba63 Bab 63 Erika dan Tenggat Waktu64 Bab 64 Ruang Sidang65 Bab 65 Sidang Berlanjut66 Bab 66 Ditunda67 Bab 67 Tentang Masa Kecil68 Bab 68 Romansa Senja69 Bab 69 Kemarahan Papa Mertua dan Pesan Tante70 Bab 70 Melunasi Tagihan71 Bab 71 Salah Kaprah72 Bab 72 Senjata Rahasia73 Bab 73 Ketenangan di Danau74 Bab 74 Gambar di Laptop75 Bab 75 Dua Pilihan76 Bab 76 Sidang Kedua77 Bab 77 Pembelaan yang Tak Masuk Akal78 Bab 78 Penundaan Vonis79 Bab 79 Gelora Rasa80 Bab 80 Bebasnya Rey81 Bab 81 Kekesalan yang Memuncak82 Bab 82 Pulang83 Bab 83 Fakta Pernikahan84 Bab 84 Panggilan Dari Dita85 Bab 85 Dari sini : Titik Balik86 Bab 86 Dita Tantrum87 Bab 87 Kemesraan Rey dan Dwi88 Bab 88 Wajah Lelah Erika89 Bab 89 Sehari Menjadi Manajer90 Bab 90 Romansa Yang Gagal91 Bab 91 Perbedaan Ambisi Erika dan Papa Mertua92 Bab 92 Konsentrasi di Jalan yang Buyar93 Bab 93 Kepikiran94 Bab 94 Gadis SMA yang Tidak Sopan : Tina Christophee95 Bab 95 Perbincangan Singkat dengan Tina96 Bab 96 Kedatangan Rey97 Bab 97 Tina Harus Tahu98 Bab 98 Erika Mengigau99 Bab 99 Dwi Masih Keluyuran100 Bab 100 Papa Mertua di Ruangan Erika