Cinta Semalam Sang CEO
il dengan wajah bingung. Tubuhnya yang tinggi itu memasuki rumah. Dia memiliki kulit putih dan rambut agak modis dengan sedikit poni. Prakas sangat tampan dan digi
metik untuk perempuan saja, melainkan produk-pr
gan pakaian modis dan terlihat terawat i
ah?" tanya perempuan itu. Dia adalah Nyonya Prameswari,
empat temen, Ma
i telepon
jas lengkap dengan dasinya. Bayangan-banyangan semalam terus terngiang di pikirannya. Dia ingat ketika dia hampir terjatuh saat m
kas heran dengan pandan
jawab Miona deng
panggil aku Prakas,
meng
di sini?" tany
yang nyewa ak
akas heran. Dia masih
h perawan, dan kamu sudah transfer ke mami
u. Lelaki itu tiba-tiba mendaratkan bibirnya ke bibir gadis itu. Miona kaku dan diam. Tak berapa lama Prakas langsung menarik tangan Miona k
lu
idak enak hati dan sangat merasa bersalah. Prakas akhirnya keluar dari kama
kan malam dulu, mama udah si
segera keluar dari rumah dan menaiki mobilnya.
a di depan pintu sebuah apartemen di lantai 30, dia memencet bel. Seorang lelaki yang seumuran dengannya
aka
jahnya tanpa ampun. Doni mencoba melawan hingg
an sambil menahan sakit di
pain nyewa cewek buat gue?" tany
usnya lo seneng, gue udah bayar perempuan itu 6
u! Gue tahu gue masih perjaka, tapi gue nggak mau nyakitin cewek! Gue maunya ngelepas p
u! Perawannya kan Lo yang ambil? Lagian juga
s lalu pergi dari sana. Doni mengepalkan tan
jalan kaki yang melintasi air lalut. Prakas berhenti lalu memandangi gelapnya lautan di hadapannya. Tiba-
empuan, dia sangat menghormati perempuan dan
hatian. Mamahnya juga sama, sibuk berkumpul dengan istri-istri pengusaha dan selebriti terkenal di Indonesia. Pak Imam lah yang peduli padanya sejak kecil. Saat papahnya
kebingungannya pada Pak Imam. Bagaimana pun dia harus tenang dan mendapa
rang perempuan tu
Imam tak pernah memberikan
ak Imamnya ada?
apa?" tany
da Prakas dan pada almarhum ayahnya. Prakas juga tak pernah tau
tor, Pak Imamnya keman
ara tangisan di sebera
ak di rumah sakit, dia di ru
as langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit itu. Sampai di depan rumah sakit, dia melihat se
mana?" tanya Pra
tu. Prakas langsung masuk dan matanya langsung berkaca-kaca saat melihat kondisi Pak Imam yang kr
s memegang tangan Pak Imam. Sekarang dia merasakan
k Imam bergerak. Pr
p Prakas m
noleh ke arah Pra
." panggi
k. Bapak
ak merasa bersalah sudah menolak niat baik ka
Prakas mu
ma ini itu udah cukup. Bapak udah kayak papah ak
kamu memiliki pendamping..." pinta Pak Imam, setelah
kan alat pemacu jantung, namun tak lama kemudian nyawanya tak bisa tertolong lagi. Kini, lelaki yang sudah dianggapnya seperti ayahnya s
an berambut panjang datang lalu la
aaak!" teriak
ng masih menangis itu. Prakas kaget saat
Salsa