Majikanku Menjadi Mertuaku
Aisyah yang penuh kesabaran. Aisyah seorang gadis desa, badan tinggi se
a, di mana?" tan
h Kuta." Aisyah tersenyum men
nya?" tanya kemba
diri siapa?" Aisya
Saya Hendro, panggil aja Bang Hendr
Hendro orang mana aslinya?"
inya, Aisyah sendiri?"
e kota sebab jadi pembantu, ban
del aja." Hendro tersenyum menunj
rlibat percakapan, Aisyah merasa tidak gugup lagi setela
perempatan nanti belok
endro mengang
has kehidupan modern. Aisyah merasa begitu tenang men
kah demi masa depan Aisyah nanti." Batin Aisyah d
r travel menjadi panik, "lho, mbak Ais
uma kelilipan, aja,
hat atau membagikan masalah, terlebi
" Celetuk
ganteng." Aisyah
"Jangan ketawa mulu, tuh, udah perempatan, nant
!" Hendro
konomi keluarganya, di sisi lain ayahnya Aisyah sedang sakit, ibunya kerja sendiri, sehingga memutuskan seorang Aisyah untuk kerja dan menut
tadi, nanti di depan gang, berhenti ya." Aisy
h kan, ya kalo ada waktu.
a waktu," Aisyah tersenyum sem
ravel diam-diam menyukai dirinya. Namun, Aisyah tidak m
leh lah kan, abang minta WA nya
bisa menolak, lagian cuma nomor WA, Ai
ti aku chat." Aisyah menge
manis sembari tertawa kecil menat
perlahan berhenti di tempat yang Aisya
agi ya, hati-hati." Aisyah men
jangan lupa nanti di chat." Hendro berlalu
," batin Aisyah. Hati Aisyah bergidik, A
ng, untuk menemui calon majikannya, Aisyah merasa nervous kembali
rang nenek tua, "Nak, mau kemana bawa tas
ru dirumah keluarga Pak Ary
lon mantu Bu Heti," S
lu ya, permisi." Aisyah
i depan mata, semakin membuat nervo
s aku. Tapi tenang Aisyah, bismillah aja." Aisyah m
ang wanita membuka pintu, "iya, cari siapa, ya!" Tanya seorang
san, untuk kerja dirumah keluarga Aryo. Apa benar
iri. Mari silakan masuk." Bu
ebab majikannya baik, setida
u," Bu Heti mempers
tersenyum sembari duduk me
ya mau tanya, betul mau kerja jadi asisten
halal, itu tidak mengapa bagi saya
i, ibu yakin kamu bisa mengerjakan tugas den
u!" jawab Ais
rol-ngobrol, ba--!" uca
ang pria berteriak-teriak. "Ibu, ayah!" Teriak seorang pri
u itu macam anak kecil, pulang olah
nya tajam. Bukan menjawab malahan Angga menatap
a kamu?" Angga m
syah dan Angga. Namun, bu Het
dirumah om, se--karang,"
nama yang cantik, haha." Angga t
Aisyah sudah tahu untuk
h sama ibu, sudah mantap memasukkan Angga ke dunia
at tidak menginginkan menjadi seorang tentara walaupun badannya m
i kesal, "cukup om, cukup, dia ibumu, apa pantas berkata s
, ini rumahku, kau hanya ba
un, hatinya meradang, ingin rasanya m
hon, berubah nak, berubah. Ibu malu kalo Angga terus-terusan macam anak kecil,
senduh menatap Angga. Di sisi lain, Hendro tak sabar menu
gga, saat sedang beberes rumah, Angga datang bersama pacarnya Heni, wanita seksi
n cantik, merasa kesal dan menatap taj
lantai, Heni sengaja ingin membuat Aisyah dim
u kamu, kerja gak becus." Hardik
i saya bantu," Aisy
i dipegang pembantu."
t menyentuh Aisyah, tangan Angga ditarik kasar oleh seseorang pria dan mendorongnya,