Diuber Janda
ahi Suami Majikan' ya. Silakan mampir ke
sarnya kebanjiran. Sungguh keadaan perutnya sungguh melilit, hingga ia harus bolak-balik ke kamar mandi. Obat diare
gan tenaga seadanya, Amin keluar rumah dan berjalan terseok-seok, menuj
Pak Somad, hansip gang
et," jawab Amin sambil
klinik depan! Sebelum lu cepi*it la
a ikut memaksakan senyum pada Pak Somad, kemudian
pedas. Amin diberikan banyak obat oleh dokter. Namun, yang lebih menyedihkan baginya adalah, ia lupa membawa uang u
obat dulu di sini? Terus saya baru pulang ambil uan
depan'kan? Setelah bayar baru boleh diminum obatn
ng hakiki. Berharap petugas apotek mengasihaninya, tetapi tak ada respon sama sekali, petugas itu malah memb
sin. Ck, " gumam penjaga apotek dengan memutar bola mata malasnya. Sedikit ia berjinjit, ingin memastikan Amin benar berjalan masuk k
Ia bahkan lupa melepas sandal jepitnya. Puas menunaikan hajatnya, Amin kembali bersih-bersih, mengganti celana
uaran. Matanya sayu saat menatap list pengeluaran hari ini, belum ditambah biaya ke dokter. Amin hanya mampu m
pi pintu itu terkunci. Amin memilih memencet bel yang ada di tembok. Ia mencet sampai d
e
e
sambil memegang perutnya, Amin terus saja memencet bel. Tak
llah, sabaar!" Amin mengurut dadanya. Begitu pintu dibuka lebar, A
uai aturan
il obat dari tangan Mbak apoteker, kem
lum tidur. Semoga besok ia kembali seha
untuk mematikan alarm, kemudian melanjutkan tidurnya kembali. Shubuh di masjid pun akhirnya terle
lnya. Walau masih sedikit lemas, tetapi ia paksakan karena kemarin ia sudah keluar bany
motor. Di tangannya sudah ada obat dan sebungku
an. Akhirnya ia dapat bernafas lega, karena sebentar lagi motornya akan segera diperbaiki. Untung
antor ekspedisi. Awal tahun yang baik, untuk wanita single parent seperti dirinya. Nam
ya semaleman di sini?" tanya Amin dengan
angnya lu
pan, eh pagi ini bocor lagi," ucapnya samb
dulu. Nanti saya bantu," ujar Amin yang kini sudah mem
u
yang terlepas. Ririn langsung memperhatikan ban motornya depan dan bel
adi berasal dari dirinya. Amin melirik sekilas pasien wanitanya pagi ini. Wanita itu mengibas-ngibaskan
uu
jongkok. Ririn menoleh pada Amin, "suara ban b
rin yang tak paham, akhirnya tergelak
uga ya, Bang. Masa ban bocor tercium bau
*