Cahaya Kirana
gendong oleh Arden seperti biasa atas perintah Mama dari mobil ke kamar. Aku malam menjelang pagi malah bangun. Yah, kebia
, kenapa tadi tak ku kunci kamarku."
dah mencarinya ke mana-mana bahkan ke kolam renan
u tidur untuk fashion show pa
Mama dimana? Atau aku besok tak mau
n kau membuat masalah untukku." Keluh
eadaan sadarpun Jane selalu jujur apalagi setengah sadar seperti ini. Jane akan selalu ju
Sana tidur lagi. Besok Fashion
gan kursi. Pasti pagi nanti dia akan mengadu pada Mama. "Hihihi ... oke aku
ngin bicara pada Mama. Aku ingin mama mengatur cutiku aku ingin ke Belanda menemui Papa. 5 t
kalau Mama pergi ke Apatemen Gading adalah untuk Menghitung pembukuan pemasukan hasil kerjaku dan jangan diganggu. Pembukuan adalah hal yang rumit. Mama har
gkin Mama terlalu letih hingga memutuskan menginap
a punya kok kunci apartemen Gading. Kadang kalau lelah sekali tempat pemotretan di daerah timur Jakarta aku istirahat di sana. Mama ma
ang biasa. Aku suka sekali sendal jepit karet, kaos oblong dan celana jeans robek lutut. Ah sangat biasa. Ordinary people. Alakadarnya. aku su
ntahlah aku makin tidak nyaman dengan pekerja
u. Diiin ... mobilku mendadak harus mengerem sambil ku klakson orang di depanku. "Aih gantengnya pakai peci d
alu ngebut rupanya. Ia dokter Randy tetangga didepan Rumah yang h
ya. Aku membuka jendela mobilku. Sekedar meminta maaf pada
i, ngga turun ke masjid ?" Ta
ya" Kirana menutup kaca jendela mobil
ang aneh, belum adzan subuh juga udah ke masjid mau azan, kali ya? Mau tahajud? Ad
rmata teduh, halus dengan senyum y
dulu teman Mama juga. Sayangnya hubungan mereka tak seakrab dulu karena Mamanya Dr. Rad
aku ke lantai atas kamar 376 kamarnya tanpa ada kendala. Kamar tertutup. Apa Mama masih d
man memabukkan." Kirana kenal baunya walau tak pernah meminumnya. Pesta-pesta para model sel
kenapa di apartemen ada dua gelas minuman memabukkan yang tinggal setengah dan satunya
. Ada suara berdesis. Lirih. Kirana takut melihat ke dalam. Kirana menduga apa yang terjadi dikama
mar yang pintunya terbuka itu. Mata Kirana nanar tak percaya melihat pergumulan dua manusia diatas ranjang
t bibirnya. Kesal. Kirana berbalik menuju pintu semua jelas bagi Kirana. Setelah rasa terkejut, tak percaya kini rasa jijik yang menguasai perasaan Ki
jaga prestasi dan karirku. Nyatanya kau tak menjaga sama sekali kehormatanmu sebagai ibu dimataku. Seandainya k
Sungguh makin sedih menghadapi kenyataan Papa Kirana cuma ada
pelajar sopan dan anggun. Ternyata itu topeng. Mama Elisa larasati adalah penyuka daun muda. Brondong. Gigolo. Apapun nama pekerjaan terhina laki-laki busuk itu Kirana akan menyumpahi laki-laki itu segera mati. Karena bàw5wwerani menggoda Mamanya