Terjerat Cinta Duda Dingin
G CINTA
dah mulai berangkat kerja. Satu hal lagi, Nadila memang cukup manja denganku karena dia adik kembar mendiang istriku. Kuharap k
es lagi. Sesak ini kembali hadir tiap kali mengingat deretan ka
Entahlah. Seperti apa sosok Mas Arka sekarang, sepertinya m
e kamar, sekadar teman begadang karena aku akan menghabiskan wak
, setelah pikiranku mulai membaik, aku akan kembali b
ih tepatnya pasca ibu pergi meninggalkanku send
uk merawat ibu. Tak banyak waktu yang bisa kugunakan untuk mencari pekerjaan di
u pada Mas Arka dalam sebuah cerita. Kelak, saat dia sudah mampu membuka hatinya dan saat aku sudah memiliki bua
aku hanya gadis lulusan SMA pengangguran, tanpa pekerjaan jelas dan hanya berdiam di
rena diantara mereka, tak ada seorang pun yang tahu tentanv peke
u. Namun aku memang terbiasa sederhana, tak banyak hal kubeli dari hasil jeri
baru saja mau keluar?" Pertanyaan
di belakangku ada dia di sana. Menatapku tajam sem
akan kuminta dia duduk saat minum atau makan se
i aku masih begitu kikuk saat tak sengaja beradu pandang d
rhak melakukannya. Ohya nanti ada teman perempuanku datang. K
kamar. Perempuan lagi? Mungkinkah begini dunia Ma
r, daripada jantungku terus berlompatan tiap kali berpapasan de
cara sakralmu. Aku baru saja sampai Jakarta langs
malam-malam begini. Kulihat jarum jam di dinding sudah menunjuk an
masuk rumah orang meski jam-jam malam? Oh, aku baru ingat, mung
a memanggilku keluar kamar. Kubenahi jilbab panjangku, menggant
suruh tidur? Kasihan sekali, dinikahi
. Aku yang sudah berdiri di ambang pintu kamar, bersiap membuka engselnya.
hkan Mas Arka pun berulang kali bilang jika dia meni
sa manakala aku tahu ucapan itu keluar dari
alu? Mengatakan alasan pernikahannya ya
pulang. Besok saja kalau mau kenalan. Aku ngga
Pasti dia sangat merindukanmu, Ka. Apalagi kudengar dia
ingin segera melihat, seperti apa perempuan yang sedari tadi menghinaku. Kenapa
dia tidur lebih awal. Itu jauh lebih baik daripada
udah benar-benar berubah. Tak seperti belasan tahun lalu yang selalu m
sebagai seorang perempuan. Membahas soal ranja
mataku dengan ujung jilbab lalu menghirup napas dalam dan menghembuskannya. Kuc
n menghentikan tawanya begitu saja saat melihatku sudah berdiri d
aat melihat mereka seintim itu. Perempuan dengan pakaian seksi itu duduk t
ggu," bisik perempuan itu dengan suara mendayu sembari melirik ke ara
k menjawab gurauan sahabatnya. Hanya satu kata.
💕