icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjebak Cinta Ketua Preman

Bab 5 Wisuda

Jumlah Kata:1109    |    Dirilis Pada: 23/01/2022

rdebat," ucap Handoko

dia sedang berbicara dengan Lazam. Aku menatap cemas ke arah Mina. Dia juga men

au gue bakal pa

. Mau gue bunuh nih ka

tetapi aku merasa ngeri mendengar nada bicaranya. Seolah-olah dia sedang mengatakan kejujuran dan sepe

ke Mina. "Hai

kas

. Dia terlihat ingin menggigit. Aku m

canggung. Ya, wajar kalau dia canggung, karena sedang memperkenalka

emakin bergetar kuat. Mata birunya begitu tajam hingga

pas dari tatapan menghipnotis Handoko, saat dia menoleh ke Lazam dengan cem

h mata biru Handoko. Mata yang sama, menggelap dalam nafsu saat kami

ai

a yang harus kujawab? Jika dia bisa santai setelah berhubungan badan, aku tidak bisa. Banhsat! Bisakah aku

ggoda, dia menatap Handoko dan memegang lengannya. Sayangnya untuk wanita itu, Handoko s

o Sayan

n bertiup tepat saat kuhirup wangi wanita itu. Aromanya sangat memua

n?" Lazam bertanya, sepertin

el

h bisa merasakan tatapan Handoko dan sepertinya, aku j

um sesuatu yang g

lalu berani dan memuakkan. Aku segera berkumur dan menutup mulut, lalu langsung menuju tempat parkir. Sepertinya aku tidak akan kembali ke M

nanti gue kasih tau ke ibu kalo lo gak enak ba

nsel kembali ke dalam tas. Kemudia

ia

samaan dengan Lazam yang juga keluar-dari kost me

katup. Aku hanya tertawa dan mengunci pintu kost, lalu

uatku mual karena bau parfum wanitanya Handoko. Dia bertanya karena aku akan pergi. Mungkin pesta terakhir dengan para mahasiswa, ada

n membawa kami ke tempat parkir. Aku menepuk lengannya. "Gue baik-

ga gak mungkin bisa c

ng bersandar di dinding li

kan gue nikmatin malam ini,”

Tentu, sekarang aku tahu batas, jadi tidak ada alkohol. Sungguh ironis karena The Cave (Gua) adalah tempat pestanya lagi. Ditam

, Mina dan aku tampil modis—bukan karena kami peduli atau or

un

Handoko, dia ternyata di sini. Aku mengeratkan genggaman pada lengan Mina. Dia

um pada Handoko. "Sudah g

elah itu menatapku. Caranya memand

sama Amel? Lo tau kan, gue m

k ke otaknya? Tampaknya Mina juga terkejut denga

tang ke sini sama dia, terus lo juga tau kalo dia

isa bebas menikmati pesta. Aku tersenyum padanya.

an nemenin Amel,

hindari tatapannya, lalu mengalihkan perhatian ke Mina. "Pe

l .

Ya, semoga. Aku hanya perl

masih perawan," canda Lazam seraya menepuk

zam bercanda, tetap saja itu membuat wajahku memerah. Namun aku bersyukur karena tempatnya

u jarinya membelai sudut bibirku dengan cara yang sensual, mengubah lututku menjadi jeli. "Gue khawatir, bukankah perin

agi perawan, dan dialah pemetiknya. Selama ini aku

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka