icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjebak Cinta Ketua Preman

Bab 4 Mual

Jumlah Kata:1060    |    Dirilis Pada: 23/01/2022

mu, Hando

duk di depan toilet, selalu mual. Kuraih segayung air untuk ber

mengalami Morning Sickness selama beberapa hari, tetapi rasanya s

amilan? Seandainya pria juga merasakan hal yang sama ..

sih yakin

alui pintu kamar mandi yang terbuka. Keningnya berkerut dan kekhawatiran

gue

kelulusan kita, gue sudah bertahan selama ini. Jadi gak mu

i. Mengeluarkan gaun halter biru royal hingga selutut,

e yang atur rambut lo," kata Mina. Dia sudah d

, B

waktu setengah jam untuk menyelesaikan ritual mandi. Aku mengenakan jubah, lalu mengeringkan ramb

n sepatu Pump hitam. Dia meluruskan rambut pirang stroberinya, memasa

. Kemudian menata kunci cokelat, hingga ke tengah panjang punggung menjadi gelombang. Dia juga merias wa

nya seraya mengena

ke

nan lo tad

rena tidak dibawa ke kos saat diperbaiki dan kami pindah ke sana minggu lalu. Kami memutuskan untuk t

a bahwa kami tidak jadi berpisah, dia menyewa kost di sebelah. Dia tidak tahu tentang kehamilanku, tentu saja. Lazam dan aku berteman tapi aku t

mana, Woy?"

dah di

gangkat koper, tetapi

kat. Lo lagi hamil jadi

pecah. Aku hampir tidak bisa bergerak leluasa, karena sikap protektifnya begitu berlebihan. Sekadar beres-beres saja, tidak boleh. Dia terlalu khawatir akan kehamilanku. Yah ...

na yang juga memegang gagangnya. "Udahlah, biarin

hamil! Jadi serah

kagak. Gue bisa

ti bayi lo bis

a pegangan dan menariknya ke arahku

Tapi gausah percaya diri sekali. Dia b

nya. "Emang dia belum bisa ngomong, tapi gu

tu Deb

gue ib

dengus dan melepaskan pegang

rah!"

otiku begitu aku

ingin bayinya berjenis perempuan. Sedangkan aku, hanya mengatakan padanya agar menjadi orang yang menjemputnya. Aku selalu menertawakan ekspr

i selamat. Mereka mengundang kami untuk makan siang. Aku tidak ingin pergi karena ini adalah peray

datang. Sekarang mau nungg

sampai jum

ksi dengan teman sekelas. Sedangkan teman

senyum seraya mendekat. Dia memel

ata Mina saat mereka

k ke arahku, lalu menarikku ke dalam

ku langsung terkunci dengan mata birunya yang dalam. Detak jantungku semakin cepat. Entah mengapa tiba-tiba gugup. Handoko berdiri di belakang Lazam, menatapku. Jenis tatapan

malam itu? Semoga saja tidak, agar dia tidak membayangkan

Tentu saja, yakin bahwa dia tidak akan mengingat lagi, bahwa akulah salah s

an pelukan Lazam. Aku terkikik saat melihat waj

Sudah gue bilang, jangan panggil gu

. "Kalau begitu lo juga harus

? Itu cocok kok, lo k

zam mengerang frustasi dan mencubit hidungku. Meskipun

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka