Dipatahkan Oleh Cinta
," ucapku. Aku mengambil t
um," salamku w
gak izin dulu?" Bagas
rusaha melepaskan tang
dulu kalo mau keluar, Jeng? Kamu bisa kan telepon aku atau WA aku buat minta izin kalau kamu m
f, Mas. Aku bahkan lupa, Mas, tadi pulang dari rumah sakit dengan siapa, Mas."
it dengan siapa?" Suara Bagas sud
anjak pergi dari tempat ku berdi
rlihat cemburu, tetapi seharusnya dia sadar diri kalau d
enaiki tangga dengan cepat
nta maaf banget ya aku nggak bisa jemput kamu tadi." Aku tertawa dalam hati mendengar ia berdalih pad
minggu, Mas," ucapku se
isnya kebingungan den
rus menyelesaikan meeting ini secepatnya hari ini juga, makanya tadi aku buru-buru banget subuh-subuh berangkat pulan
gkin dia beralasan seperti itu seakan-akan dia mau aku b
itu emang lebih penting daripada aku," aku menyimpan ta
embangin proyek yang sedang aku kerjakan sekarang buat masa depan kita buat impian kita untuk punya anak, 'kan kita harus
ama aku, kamu bisa telepon
erja sama, Mas. Percuma aku telepon sekretaris kamu, nanyain kamu kemana aja tadi
ngapain juga ikuti aku terus, mending kamu keluar deh," uc
unya tanpa menghiraukan
ya dengan dengan s
api kali ini entah kenapa aku merasa tak nyaman mandi bersama deng
niat membuka pintu namun tiba-tiba
, Sayang. Kita m
, setelah kamu," Aku berusaha melepas tangan Baga
, memakinya dan memukulnya setelah apa yang telah ia lakukan padaku, tetapi aku tak bisa. Aku hanya bisa menerima perlakuannya saat ini.
Tangannya meremas bokongku, benar-ben
aa
kan. Nyatanya semarah apapun aku pada Bagas, tub
*
Sesudah Bagas keluar dari kamar mandi Aku tidak langsung mandi justru aku malah mengguyur tubuhku dengan air shower meng
agas. Aku tidak tahu apa yang dilakukan Bagas dengan wanita itu, yang jelas aku benar-benar merasa jijik dengan
!" ter
as. Perutku kembali sakit seperti kemarin yang aku rasakan sebelum pingsan
to
diri dan membuka pintu. Pintu ku sengaja kekunci saat tadi Bagas keluar dari kamar mandi.
ng, Di
to
mun tiba-tiba saja suaraku tidak ada aku bersandar di
san dan ketika sadar aku sudah berada di ranjangku. Aku mengedar
udah memakai pakaian kembali. Mungkin Bagas y
engar seseorang melangka
kin kedinginan karena terlalu karena terlalu lama berada di k
masuk ke dalam kamar bersama seorang
n spontan saat melihat dok
kter Adrian namun ia segera segera mendekat ke arahku
agas aku hanya tersenyum sekilas saja
. silakan,"
kit ya, Bu. Kenapa bisa seperti ini
r Ardian melihat ke arah Bagas yang sibuk dengan ponselnya. Ia menggelengkan ke
ari rumah sakit bahkan aku pulang sendiri tapi dia tetap s