icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dipatahkan Oleh Cinta

Bab 2 Part 1

Jumlah Kata:914    |    Dirilis Pada: 21/01/2022

erdering. Aku melihat ke arah Bagas, Bagas yang

ni Bagas sering mengangkat telepon menghindar dariku. Awalnya aku sering mempertanyakan hal itu kenapa Bagas as-as lalu seperti menghindar maka telepon dari namun Bagas mengatakan jika ia

a ibu mertuaku men

iya,

dah tiada. Dulu ayah menitipkan ku padanya, dan dia juga menerimaku, menyayangiku dengan tulus, apakah aku

ng! kamu lagi mi

erlakukan ku. Dia sangat perhatian terhadapku, bagaimana bisa aku tega meninggalkannya untuk memilih berpisah dengan

na? Kenapa sampe pingsan

lasan yang konyol memang tapi aku tidak tahu harus jawab apa aku tida

gerutkan kening me

sonya habis, jadi gak ja," ucap

a, sa

at bersyukur ketika Bagas datang, aku bisa

keluar sebentar." Perasaan ku tak karuan mendengar

stri kamu lagi sakit," kata bund

u keluar sebentar, Y

s," ucap bunda pasrah. Sem

i, aku yakin jika Bagas keluar untuk menemui kekasihnya. Bahkan di saat istrinya sakit pun Baga

," ucap

da memanggilku

bunda a

gi, katanya mau dibawai

berharap Bagas ada disini menemaniku bukan malah pergi

Tanyaku pada Bunda karena a

u mau beli bakso gak jadi," bunda tersenyum seraya mengamb

ini, hingga aku mengikutinya dan lupa mengisi perutku, aku punya penyakit maag, aku juga tidak tau siapa tadi yang membawaku k

, bareng sama aku,

dur di si

uat, kok." Aku tidak tega melihat Bunda yang akan tidur di sofa sementara aku tidur di r

bunda sendiri butuh istirahat di kasur yang nyaman, bukan sofa rumah sakit. Seharusnya Bagas menghantark

berbuat apa-apa selain diam dan menerima. Aku tidak ingin ibu mert

pelukan bunda. Aku sudah sangat menyayangi Bunda seperti aku men

*

kan pandangan ku ke seluruh penjuru ruangan, tidak ada siapapun. Hanya suara

anku yang sedang terbaring lemah di rumah sakit. Dan memilih pergi menemui wanita itu. Aku memang tid

, kemudian bangun dari tidurku. Aku mau ke kamar ma

, aku mengerutkan kening ternyata bukan Bunda yang

unda ke

h bangun,

ya

-malam dan nyariin Bunda makanya dia pulang," aku mengangguk mendengar j

elum dikaruniai momongan, apa Jangan-jangan i

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka