icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pelangi di Ujung Senja

Pelangi di Ujung Senja

Penulis: Dwi Untari
icon

Bab 1 Merindu sekilas Bayang semu

Jumlah Kata:1667    |    Dirilis Pada: 20/01/2022

rt

ekilas ba

nya luka justru membersamai. Hingga harus kubeli duka yang kau pajang di laman hatimu. Kuat dan tak mengenal rapuh. Meski berjuta rasa kian mel

senja tak lagi sama. Sebab hidup seolah tiada lagi bermakna dan aku hanya bisa memasrahkan bukan

a dan akan kuputar kembali ke masa lalu yang penuh dengan kebahagiaan bersama Rizwan,' b

ianya telah berubah muram, karena sejuta rasa kecewa tengah membelenggu akibat dari

akan menuju muara. Meski ia telah menyerahkan hati pada seorang lelaki yang tak jarang membuatnya menangis di pelukan malam, tetapi

ang mengalun sendu, membuat hawa dingin kian terasa pilu, kar

e

isa mewujudkan mimpi dalam kenyataan dengan menjalani biduk rumah tangga bersama sang gadis pujaan penuh dengan limpahan cinta dan kasih sayang. Sedikitpun

ki gadis itu untuknya hanya seba

n, saat ini sepertinya garis nasib lebih berpihak pada Reza, sebab bahwa ia harus mengarungi bahtera kehidupan ini dengan

a

kati oleh dua orang sahabat sejak duduk di bangku SMA. Baskoro--ayah Maya telah berhutang budi pada Syarif--almarhum ayah Reza yang telah memberikan bantuan uang untuk membayar biaya per

Maya. Mereka pun tumbuh dan berkembang secara bersama. Keakraban dua kelua

arkan sepasang bulir bening dari kolam netranya deras mengali

perlahan dibuka dan disibakkan tirai yang menutupi. Sesaat kemudian ditengadahkan wajahnya ke atas, mata indah dengan bulu mata lentik itu men

wan datang menepati janji untuk menikahinya. Namun, sampai detik ini

🍃

Maya. Setiap bunyi dentangannya seperti sebilah belati yang seakan

an tampak merembas basah. Lelehan bulir hangat telah menyebar memenuhi permukaan bantal bersama suara isakan yang terdengar berat. Sebuah batu besar seolah sengaja

tu dan mungkinkah ia akan datang untuk memenuhi janji? Sebab tujuh purnama telah terlewati dengan perasaan nyeri di d

elesai gadis itu memandang wajahnya yang kian menirus di pantulan cermin. Pandangannya mengarah ke lemari buku yang berada di sudut kamar. Seketika ia teringat dengan buku diary berwarna

dah menjadi kalimat seakan sanggup membuat kembali jiwanya menggelepar, karena benih cinta tumbuh begitu ku

ik yang mereka punyai untuk saat ini. Rizwan menghabiskan hampir semua uang tabungann

Maya. Lalu, gadis berkulit putih itu perlahan membukanya dan menemukan sebentuk cincin emas murni bertahtakan berlian hitam, modelnya sederhana dan elegan. Meski Maya tidak pernah tertarik pada perhiasan, karen

ajah manis itu menyelipkan bunga daisy ke telinga Maya, lalu tersenyum. Sep

berwarna kuning berbentuk seperti mata? Sebenarnya daisy adalah du

andai membuat ga

ini mekar saat siang dan kembali kuncup di malam hari." Rizwan kembali menatap Maya sambil tersenyum-senyum

a salah ti

kan batuk dan gangguan pencernaan, bahkan meredakan rasa sakit setelah pembedahan ... sepertimu

kekenyangan karena dirayu habis-habisan." Maya tertawa sambil menatap ci

ingga membentuk seperti sepenggal kisah yang sempurna di buku diary. Setiap kali membacanya setiap kali pula ri

gai catatan biasa, tetapi lebih seperti oksigen yang dibutuhkan setiap saat bagi tubuh agar bisa hidup dan bernapas. Namun, di suatu hari mendadak buku diary itu telah berada kembali di kamarnya dengan setangkai bunga mawar merah segar berada

h kau b

ang

ang

ang

dari hubu

n kau te

tkanku

wa cinta ini

kanku milik

masih ada ker

kah k

hami dirik

cahaya da

dalam

uman bung

h berbisik bahwa kau ada

a menjadi saks sertai terse

membentangkan tangan

an keindahan warn

tu

🍃

alu, ditutupnya buku diary warna pink itu dan direbahkannya lagi tubuh yang serasa lemah lunglai ke atas tempat tidur. Mata indah dengan bulu mata lentik itu dengan pandangan sayu menatap langit-langit kamar. Sebuah bayangan telah jelas

masuk ke celah-celah kaca jendela diikuti embusan angin membuat tirai tipis berkibar-kibar. Maya terbangun, kala sapuan lembut cahaya mentari pagi menerpa wajah

ra lembut dari seorang perempuan paruh bay

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka