Pelangi di Ujung Senja
rt
ekilas ba
nya luka justru membersamai. Hingga harus kubeli duka yang kau pajang di laman hatimu. Kuat dan tak mengenal rapuh. Meski berjuta rasa kian mel
senja tak lagi sama. Sebab hidup seolah tiada lagi bermakna dan aku hanya bisa memasrahkan bukan
a dan akan kuputar kembali ke masa lalu yang penuh dengan kebahagiaan bersama Rizwan,' b
ianya telah berubah muram, karena sejuta rasa kecewa tengah membelenggu akibat dari
akan menuju muara. Meski ia telah menyerahkan hati pada seorang lelaki yang tak jarang membuatnya menangis di pelukan malam, tetapi
ang mengalun sendu, membuat hawa dingin kian terasa pilu, kar
e
isa mewujudkan mimpi dalam kenyataan dengan menjalani biduk rumah tangga bersama sang gadis pujaan penuh dengan limpahan cinta dan kasih sayang. Sedikitpun
ki gadis itu untuknya hanya seba
n, saat ini sepertinya garis nasib lebih berpihak pada Reza, sebab bahwa ia harus mengarungi bahtera kehidupan ini dengan
a
kati oleh dua orang sahabat sejak duduk di bangku SMA. Baskoro--ayah Maya telah berhutang budi pada Syarif--almarhum ayah Reza yang telah memberikan bantuan uang untuk membayar biaya per
Maya. Mereka pun tumbuh dan berkembang secara bersama. Keakraban dua kelua
arkan sepasang bulir bening dari kolam netranya deras mengali
perlahan dibuka dan disibakkan tirai yang menutupi. Sesaat kemudian ditengadahkan wajahnya ke atas, mata indah dengan bulu mata lentik itu men
wan datang menepati janji untuk menikahinya. Namun, sampai detik ini
🍃
Maya. Setiap bunyi dentangannya seperti sebilah belati yang seakan
an tampak merembas basah. Lelehan bulir hangat telah menyebar memenuhi permukaan bantal bersama suara isakan yang terdengar berat. Sebuah batu besar seolah sengaja
tu dan mungkinkah ia akan datang untuk memenuhi janji? Sebab tujuh purnama telah terlewati dengan perasaan nyeri di d
elesai gadis itu memandang wajahnya yang kian menirus di pantulan cermin. Pandangannya mengarah ke lemari buku yang berada di sudut kamar. Seketika ia teringat dengan buku diary berwarna
dah menjadi kalimat seakan sanggup membuat kembali jiwanya menggelepar, karena benih cinta tumbuh begitu ku
ik yang mereka punyai untuk saat ini. Rizwan menghabiskan hampir semua uang tabungann
Maya. Lalu, gadis berkulit putih itu perlahan membukanya dan menemukan sebentuk cincin emas murni bertahtakan berlian hitam, modelnya sederhana dan elegan. Meski Maya tidak pernah tertarik pada perhiasan, karen
ajah manis itu menyelipkan bunga daisy ke telinga Maya, lalu tersenyum. Sep
berwarna kuning berbentuk seperti mata? Sebenarnya daisy adalah du
andai membuat ga
ini mekar saat siang dan kembali kuncup di malam hari." Rizwan kembali menatap Maya sambil tersenyum-senyum
a salah ti
kan batuk dan gangguan pencernaan, bahkan meredakan rasa sakit setelah pembedahan ... sepertimu
kekenyangan karena dirayu habis-habisan." Maya tertawa sambil menatap ci
ingga membentuk seperti sepenggal kisah yang sempurna di buku diary. Setiap kali membacanya setiap kali pula ri
gai catatan biasa, tetapi lebih seperti oksigen yang dibutuhkan setiap saat bagi tubuh agar bisa hidup dan bernapas. Namun, di suatu hari mendadak buku diary itu telah berada kembali di kamarnya dengan setangkai bunga mawar merah segar berada
h kau b
ang
ang
ang
dari hubu
n kau te
tkanku
wa cinta ini
kanku milik
masih ada ker
kah k
hami dirik
cahaya da
dalam
uman bung
h berbisik bahwa kau ada
a menjadi saks sertai terse
membentangkan tangan
an keindahan warn
tu
🍃
alu, ditutupnya buku diary warna pink itu dan direbahkannya lagi tubuh yang serasa lemah lunglai ke atas tempat tidur. Mata indah dengan bulu mata lentik itu dengan pandangan sayu menatap langit-langit kamar. Sebuah bayangan telah jelas
masuk ke celah-celah kaca jendela diikuti embusan angin membuat tirai tipis berkibar-kibar. Maya terbangun, kala sapuan lembut cahaya mentari pagi menerpa wajah
ra lembut dari seorang perempuan paruh bay
sam