GAIRAH PAPA MERTUAKU
Tessa bersandar pada bangku mobilnya. Jari-jemarinya mencengkeram gaunnya yang sudah berkumpul
an jemari Tessa berpindah
iliknya dengan bibir dan lidahnya. Tessa tak kuasa menahan gejolak gaira
segera bangkit membuka celananya. Tessa membulatkan matanya saat milik Arnold menghujam kewanitaannya. Besar sekali! Pek
sa. Milik Arnold mula
sekarang!" Arnold mendesak mil
aget. Milik Arnold sudah masu
Tessa mengerang kesakitan kala Arnold menggigit pucuk payudaranya dengan bengis. Namun terasa sa
as. Arnold telah mencapai puncaknya begitup
" sindir Arnold sembari me
ayah tiri Leo. Dia sudah mengkhianati Leo! Tessa menutup risleting pada punggungnya.
u sangat mencintai Leo," ucap Tessa kala Arn
agi. Lagi pula, bukankah Leo tak becus membuatmu terpuaskan? Bahkan tadi aku
aja. Kumohon." Tessa segera keluar dari
ssa dari dalam mobil. Percintaan yang luar biasa. Tubuh yang hangat dan menggairahkan. Mana mu
essa menepis tangan Arnold darinya saat pria i
ari dariku, Tessa."
mbulatka
segera menyeret Tess
ssa berusaha berontak saat Arnold me
as ranjang membuat Tessa menyerahkan segalanya. Milik Leo yang
old usai menuntaskan
lir. Dirinya sudah gagal lagi menjaga milik Leo.
rung selama tiga jam bersamaku, Sayang." Arnold m
mejamkan
ereka. Bagaimana kalau Leo sampai mengetahui hal ini. Apakah dia akan mengatakan
umuli tubuh polosnya menjelang pagi. Pria itu sungguh perkasa. Te
aja!" Arnold menggigit
ampai menangis kesakitan. Namun hal itu justru membuat Arn
kamarnya. Tubuhnya terasa sangat letih usai percintaan pa
a untuk bercinta. Entahlah, Tessa pun tak mengerti. Sentu
di dalam. Dimana Tessa dan Arnold? Keduanya tidak terlihat dimana pun. Leo segera
aga
tengah ranjangnya. Diletakannya tas kantor pada meja, lant
a kamu masih tertidur, hm?" Leo mend
posisi tidurnya menjadi terlenta
ya itu. Fuck! Perbuatan siapa ini? Geramny
ah duduk di tepi ranjangnya. Dia pun segera bangkit mengamb
" tanya Leo sembari menatap Tessa dengan lembut. Dia tak ingin berpikiran
sangat mengantuk sekarang," kilah Tessa. Mulutnya ke
dur di hotel semalaman. Aku memikirkan dirimu, Tessa. Aku takut ada pria lain yang menyentuh
memalingkan wajahnya dari tatapan Leo yang intens. Sial! Kenapa Leo berkata begitu? Bagaimana k
dulu." Leo segera membuka jasnya dan se
ssa hanya
pada pangkal kepala Tessa seb
ecil pada sudut matanya. Punggung Leo sud
asih sangat baru. Fuck! Siapa yang melakukannya, Tessa? Tidak, aku yakin itu hanya fantasiku saja
ustasi. Namun dia berusaha menyangkal dan menganggap dirinya hanya sedang berhalusinasi saja
tuhnya! Leo tetap mengelak dari kenyataan. Tessa memang keras kepala dan juga pemarah. Namun dia adalah gadis
mbali menghantam dinding kaca kamar mandinya. Percikan air dari shower menghanyutkan emosinya. Dia ingin melupaka