icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
GAIRAH PEREMPUAN NAGA

GAIRAH PEREMPUAN NAGA

Penulis: Evi Sophie
icon

Bab 1 BOCAH BENGAL vs AYAH PENGANGGURAN

Jumlah Kata:1387    |    Dirilis Pada: 03/01/2022

L vs AYAH P

maksudku!" ujar Koh Ho Ming tanpa mengalihkan pandangan mata dari beberapa anak yang tengah asyik bermain-main di halaman

pernah lepas dari sosok gadis kecil berwajah manis dengan rambut panjangnya yang dikepang dua, dengan hiasan p

mentara Sardi, ayah Diandra gadis kecil yang sedari tadi menjadi pusat perhatian Koh Ho Ming majikan istrinya itu

an segala urusan yang berhubungan dengan Koh Ho Ming. Sesekali tangannya menjumput bakpia dalam toples yang tadi disuguhkan

k catur yang di gerakkan Koh Ho Ming dengan serius sambil berpikir akan langkah selanjutnya. Untungnya ia cukup bisa mengimbangi permainan catur majikan is

jika nantinya ia bisa mendapatkan pekerjaan sebagai sopir pada perusahaan jasa angkutan yang dikelola Andreas, putra sulung

pulang menjenguk orang tuanya yang kini hanya tinggal berdua di rumah besar bergaya kolonial itu ditemani seorang ART saja. Sebenarnya Sardi merasa

erit kesakitan seorang anak yang tadi ten

diatas perut anak lelaki itu dengan pandangan murka. Sebelah tangannya merenggut keras rambut jambul lawannya sementara sebelahnya lagi telah men

h mungil putrinya dari atas tubuh lawannya. "Apa y

h karena jatuh gara-gara dia!" geram Diandra menunjuk lawannya

seperti tadi, Hah!" jengkel dijewernya telinga Diandra yang justru melotot marah padanya. "Ayo kita pulang!"

a lanjutkan permainan kita." pamitnya

u katakan tadi, Sar!" serunya

sambil membereskan papan catur yan

jalan raya depan gang rumahnya. Sepintas dilihatnya, Halimah sedang menata beberapa barang dagangan di dalam s

ajari. Ia juga memiliki sifat jujur dan setia. Hal itu yang membuat Koh Ho Ming mempercayakan beber

nya jika sewaktu-waktu ada keperluan mendadak yang harus mereka kerjakan. Dan

mengatakan ada suatu ganjalan baginya untuk mempercayai ketulusan Sardi pada keluargan

nyanya setelah menduduki kursi dibalik meja kasir

habis. Harus segera dikeluarkan, daripada banyak pelanggan yang batal belanja. Produk ini banyak peminatnya."

lau sudah selesai pulanglah

pa, K

knya Diandra ka

isini, Koh. Tingkahnya banyak sekali, saya tak

lama kamu sibuk," kata Ko

lebih tenang bekerja." jawab Halimah sambil bangkit memberes

iandra dengan benar!" sungut Koh Ho Ming sambi

nya ken

lupa bawa tas sekolahnya, dia harus tetap mengerjakan tugas sekolahnya

inggalkan toko tempatnya bekerja setelah be

aan Diandra. Gadis kecil itu dilihatnya tengah duduk menyendiri di belakang rumah, wajah sedihnya bersimbah air m

?" sapanya dari pint

ya tak menyangka ibunya tiba-t

gkok di sebelah anaknya setelah sekilas dilihat

sambil mengusap bekas cubitan ayahnya yang

angan lupa bawa tas sekolahmu." perintah Halimah sebelum

angkit menuju kamar mandi. Soro

pelan tubuh Suaminya yang

orang aja?" Sungut Sardi sebal. "Ja

mput Diandra, mau aku bawa ke to

nakmu itu! Bikin

kannya Diandra kamu ajak

a preman pasar aja kelakuan anakmu itu. Kamu tuh gak becus ngawasin anak.

jadi temperamental, gampang tersinggung jika ia membantah omongannya. Mungkin beban pikiran karena sudah c

a. Aku takut dia bikin kamu marah l

k bisa anteng. Aku juga heran, emangnya siapa yang dia tiru. Kita berdua tuh gak banya

kah!" jawab Halimah sambil siap-siap kembali ke toko tempatnya bekerja ketika dilihat

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka