GAIRAH PEREMPUAN NAGA
& HADIAH UNT
keluar menyambut kedatangan Diandra. Setelah mengulurkan tangan untuk sa
sama dia. Tadi pulangnya, karena jalannya searah, Lely ngajak bareng sekalian, daripada jalan kan capek. Eh karena tadi dikelas ada yang gak masuk nas
ik Melly sambil menyerahkan kursi plas
awabnya sambil meletakkan kursi plasti
beratan, karena Suaminya terlihat sangat menyayangi bocah perempuan itu. Mungkin karena belum memilik
eas putra sulungnya yang menikahi Liana teman kuliahnya dulu b
tinggal di luar kota dimana tempat usaha mereka didirikan meskipun jarak tempat tinggal kedua putranya tak terlalu jauh, sekitar dua sampai tiga jam per
lah dilihatnya Cik melly selesai melayani beberapa pemb
kan datang setela
ing yang baru menunjukkan jam sebelas kurang. Tapi gadis kecil itu tak bisa menyembunyikan kegelisahannya, sebe
lihat tingkah polah gadis cilik di
eri hadiah pada Koh Ho Mi
hadiah segala? Dia kan
kepala mungilnya melongok ke jalan setelah melirik jam dindi
, saat Cik Melly kem
annya ke dalam tas plastik setelah dihitung jumlah total harganya oleh Cik Melly. Selesai mengepak dan men
t pintu luar." gumam Diandra pelan, tapi gu
angannya masih sibuk menghitung, memisahkan da
dari toko tanpa berdesakan dengan pembeli yang baru datang." j
t agak berdesakan di lorong sempit sementara ditempat yang sama ia melihat Yanti sedang berdiri diatas kursi plastik untuk
juk Maneki Neko, patung kucing dari keramik yang disepuh warna emas dan merah. Patung kucing itu dipas
di depannya. " Ini adalah Maneki Neko warisan orang tuaku. Ini jimat u
mat
ng pembeli untuk belanja disini." bisik Cik Melly pelan di telinga Diandra setelah dilihatnya
Jalan depan kan lebih ramai, banyak orang dan mobil yang lewat." kata Diandra pelan dengan ma
memikirkan kata-kata Diand
tiba. Ia mulai serius mendengarkan celoteh gadis kecil yan
aya!" jawabnya cepat
pandaiannya, tapi banyak orang kaya yang jatuh miskin gara-gara
jadi kaya!" jawab Diandra dengan pandangan po
mu untuk memindahkan meja kasir ke de
rang yang sejak tadi diharapkan kedatangannya itu. Cik Melly hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Diandra. Ia tahu, kelincahan ti
nar. Suaminya selalu mengatakan bahwa Diandra itu sangat istimewa, dia bukan sep
menyeret tangan Koh Ho Ming menuju mejanya, Cik Melly segera mem
gingatkan. "Pergilah makan dan sholat dhuhur dulu Yan! Nanti kalau sudah selesai gantian sama aku. Kalau
mpat yang sudah kosong. Dilihatnya Diandra yang menola
Sari yang mengirim makan malam untukmu." pamit Cik Melly sebelum bergegas keluar setel
au punya untukku?" tanya Ko Ho Min
pelanggan yang masih sibuk memilih-milih
andra meletakkan plastik mika berbentuk persegi berisi nasi
it di rumah!" jawab Ko Ho Ming menghibur. Padahal sebenarnya perutnya masi
a perutnya masih kenyang. Untung saja paket nasi bakar yang ada dihada
mana b
bu. Biar ibu tau juga rasanya." jawab Diandra sambil menep
il membuka staples dari pinggir plastik mika dan menguarlah aroma
wajah Ko Ho Ming dengan mimik serius menunggu k
n-pelan, Koh Ho Min
nya?" tanya Dia
rahkan sesendok nasi berwarna kemerahan dengan potongan ayam dan daun kemangi ke d
mejanya dan membersihkan sisa plastik dan bungkus nasi. Diandra memban
ayam suwir, tongkol balado, teri medan, cumi-cumi dan ikan as
mm, pasti ni
t makan siang Koh Ho Ming tiap hari, n
, senyumnya mulai mengembang, t
gak bosan. Dan pasti masih hangat ketika Ko Ho Ming memakannya. Kalau
angannya melekat di pipinya yang mulai keriput ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna putih. P
rah kok!" bi
tengah berfikir, Diandra serius menatap
erapa menit, "Baikla
anya pasti takkan mengecewakan
sok ya, bawakan aku enam porsi yang isi ayam biar yang lain juga tahu rasanya. Untuk selanjutnya, setiap ha
u meraih tasnya dan berpamitan untuk
ngga juga terlintas di matanya. Karena ia tahu nasi bakar yang ditawarkan Diandr
*