icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dinikahi Suami Majikan

Dinikahi Suami Majikan

icon

Bab 1 1. Diputusi Pacar dan Ibu Meninggal

Jumlah Kata:1054    |    Dirilis Pada: 02/01/2022

Doni, si sulung yang berusia tiga belas tahun pada Laili, pembant

" titah ibunya yang juga ART di rumah k

ri naik ke lantai dua. "Iya, sebentar Teteh

suara bariton berat membuat langkah Laili berhenti, lalu menoleh pad

entar lagi, saya

riak Doni semakin k

Laili, lalu berlari mas

adi malam. Pantas saja mencari hingga sepuluh menit tidak ketemu. Wajah Lai

a di dalam tas," ujar D

hun, memanggil Laili untuk meminta dirapikan rambutnya. Dengan tersenyu

pintanya menunjuk rambut Laili

ng panjang untuk dikepang. Nanti ya kalau sudah

adis kecil it

susu Dira!" teriak Bu

itu. Jika semua minta tolong padanya, lalu ke mana ibu mereka, sang Nyonya rumah?. Bu Ririn mengalami lumpuh permanen sesaat setelah

!" seri suara Bu Ririn lagi, m

iya N

dah mau membiayai sekolahnya hingga ia hampir lulus SMA satu bulan lagi. Laili dan ibunya, te

*

h ia pedulikan penampilannya seperti teman-teman sekolah seusianya. Hanya mengenakan ransel besar milik Tuan Arya yang sudah tidak terp

ang sudah setahun ini menjadi pacarnya. Meskipun tidak pernah berke

ke sekolah. Danu tidak menjawab, hanya tersenyum tipis saja. Laili terheran, kenapa Danu berwajah masam? Apa mungkin ada masalah di rum

tulkan letak tas ranselnya. Kemudian berj

karena minggu depan mereka sudah melaksanakan Ujian Nasional. Laili menoleh ke belakang, tempat Danu du

rirahat tiba, seperti biasa, Laili membawakan bekal untuk Danu. Kakinya ringan melangkah ke

anu. Tangan kanannya menyerahkan kotak bekal pada Danu sambil te

empah. Enak deh, ayo makan!" Laili

ra

entak kaget. Semua orang yang berada di dekat mereka juga ikut memp

tergagap. Air matanya sudah turun d

berserakan membuat hatinya sakit. Ayam goreng rempah yang sangat enak itu, terlihat mengenaskan berada di bawah kolong meja kantin. Dengan kaki gemetar, ia mengambil sapu yang t

ili dengan iba, tetapi

aili di kantin. Betapa kagetnya ia, saat melihat Laili me

bungan kami," lirih

enggeleng tidak tahu. Lalu melanjutkan kegiatan

pelajaran berakhir di pukul dua siang. Tidak berani kepalany

sedih begini?" tanya Suci saat m

pulang dulu ya," Laili mencoba tersenyum pada sahabatnya

di. Apa yang salah dengan dirinya? Bukannya dia menyukai Danu, begitu juga Danu. Ia setiap hari membawakan makana

di dalam rumah majikannya dengan bendera kuning yang menempel di pagar rumah. Dada Laili semakin berdebar, a

mu sudah pulang," ujar Tuan

Tuan?" tanya

Laila kena serang

pa

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka