Dinikahi Suami Majikan
aya menc
nya. Tanpa bisa berkedip, Laili merasakan embusan napas Arya semakin dekat di hidungnya. Aroma sa
nya Laili pelan membuat Arya kag
ngan. Benar saja, masih terasa bau amis. Lelaki
ar mandi. Laili hanya bisa tertawa kecil melihat kelakuan
ja kecil untuk menyimpan peralatan salat, kemudian berjalan ke meja rias untuk menyisir rambu
Laili dari belakang, memb
gguh ia malu diperlakukan seperti ini, apal
Mulai besok, rambutnya digerai saja. Saya
... b
dikepang sih?"
naksir," jawab Lail
sekali gadis
u
berdebarnya saat ini. Luar biasa sekali hidupnya, akhirnya bisa memiliki kesempatan belah durian yang sebenarnya. Langkah kaki Laili
kamu b
b Laili sambil menunduk, kini keduanya sud
apa?" tanya
gat istimewa," jawab Laili pelan, sam
berkerut, ada raut kaget t
i Al
sudn
k tubuh tingga besar Arya. Membenamkan wajahn
a," gumam Arya dengan wajah merona. Tang
paa
a Ririn masuk ke
teriak R
anya bahkan segera merenggangkan pe
ng merasa tidak enak dengan Laili. Wa
u
up hangat k
" ujar Arya sebelum ia benar-bena
ar tanpa menguncinya. Ada rasa tidak nyaman di hatinya. Apakah ia cemburu? Tidak, ia tidak boleh c
an kamu bukan siapa-siapa. Melainkan madunya
edua matanya. Laili memilih keluar kamar, hendak ke dapur membuat susu coklat. Telinganya menangkap suara parau dari dala
n dan juga Arya, ia menarik napas panjang lalu mengembuskannya kasar. Entah setan apa yang membuatnya ingin menguping
sa memuaskanku. Beri aku waktu sa
, Sa
gak pa
gak
hanya mencin
an
ma persis saat melihat Danu bergandengan tangan dengan adik kelasnya. Laili bergegas pergi dari sa
yang lebih berat sebagai istri kedua," gumamnya pelan
ng terasa dingin. Maklum saja, tidak terbiasa pakai AC, selalu kipas angin yang menemani tidurnya. Sekarang, s
memejamkan mata setela
icing ,Laili melihat jam di dinding sudah pukul dua dini hari. Siapa y
kl
kl
ada
ke dalam kamar Laili lalu menutup
nti ketahuan Nyonya." Lai
am ini saya tidur d
encari Tuan, eh ... me
lelah hari ini." Arya sudah naik ke at
berjalan ke arah saklar lampu lalu mematikannya
il memeluk kamu," bisik Arya yang
*