CEO Tampan Dia Milikku
padat dengan bangunan-bangunan yang menjulang tinggi sehingga bisa sangat mudah untuk bisa m
ki yang masih sibuk dengan layar komputer
, t
k laki-laki it
g ketakutan, "Permisi Pak, saya hendak pamit pulang duluan karena orangtua saya sedang
laki-laki itu yang kemudian menol
epalanya, "Sudah beres semuanya Pak,"
nama yang tertera di atas kantong bajunya, dia memberikan 5 kertas map kepada sekretarisnya itu. "Ka
a di rumah dia akan sangat sibuk mengurus orang tuanya yang sakit. "Baik Pak, a
nya memberikan izin Sindy dengan memberi
dy kembali melangkahkan kakin
janya, Sindy langsung mene
ar suara seorang wanita yan
biasa Sindy selalu mempercayai pekerjaan
a apa yang bisa Arabella ban
kerja kamu yah, soalnya Ibu sedang sakit kakak harus segera pulang untuk membawanya ke Dokter," tutur Si
eriksa." Arabella tersenyum dia tidak pernah menolak
itu kerjaannya mengecek laporan, mencatat, memeriksa berkas karyawan dan lain-lain. Baginya m
rang pelayan di sebuah restoran makanan yan
untuk dikirim ke tempat kerja Arabella, dia selalu
a pada kursi, rasa lelah seringkali tidak membuat dia mengeluh karena
ergi makan malam, Sindy sudah pulang dul
angsung masuk ke dalam lalu tidak ti
ar tidak sengaja saya tidak melihat jika ada Tuan." Dia terus meminta maaf sambil menundukkan
an dipermalukan di tempat umum seperti ini, "Sia
Arabella masih dengan
untuk memaafkannya. "Temui saya di halaman belakang!" pin
ghampiri patner kerjanya yang dapat masalah. "Kenapa B
gan menabrak cowok itu," s
, wajahnya sangat tampan seperti Song Jung Ki."
dengan aktor Korea, dia sama Oppa Song Jung Ki beda jauh okey!" A
gi, putih dan tampan loh Bell," lanjut
n yah! Aku harus pergi menemui cowok itu." Arabella memberikan nampan kepada Siska untuk mengganti minuman y
kan bajunya ke tempat ini, baginya kejadian ini
tanggung jawab!" gum
itas negeri orang tuanya sedang sakit-sakitan jadinya dia harus bekerja demi bisa membawa orangtuanya ke rumah sakit, itulah laporan
adhil terkejut
embali menyahut membenarka
hil mengetahui latar
biar saya yang akan bawa pakaian kotor anda ke kantor." A
u sebagai tanda maafnya, silahkan kembali urusanmu denga
a di sana, dia menyuruh asistennya untuk pulang karena dia sangat tidak
lla ketika sudah samp
ya ini kartu pengenal saya agar kamu bisa masuk nantinya
agai pertanggungjawaban saya atas kesalahan ini, kalau gitu saya permisi." Ketika Arabella hendak pergi
au jika tidak mau kamu akan kehilangan pekerjaan kamu ini," ancam Fadhil mulai bermain-
atas meja itu, matanya menatap Fadhil tajam. "Apa-apaan ini semua yang tert
k mau menandatangani kontrak ini, memangnya dia pikir dia siapa ber
engar apa yang cewek itu katakan meskipun samar-samar. "Kurang ajar b
ntu saja Fadhil tidak akan melepaskan cewek yang berani kurang ajar kepadanya apalagi selama ini dia tidak pern