CEO Tampan Dia Milikku
siapa?" Siska langsung melemparkan beruntun pertanyaan kepada Arabel
benar," ungkap Arabella yang mas
ksudnya?" tanya
gan kontrak dimana isinya itu sama sekali tidak menguntungkan aku terus karena aku menolak perintahnya dia mengancam jika tidak tanda tan
i tadi mendengar cerita Arabella, Siska memang pe
iga aku harus datang jika dia minta, point ke empat aku harus bersedia melakukan apapun yang diperintahkannya. Perjanjian macam apa itu coba? Siapa dia yang mencoba menga
ya deh Bell," ujar Siska melihat
ini." Arabella masih heran mengapa cowok itu begitu menyebalkan. Mana mungkin dia mau mengi
t kecil," gerutu Arabella tersulut emosi
h dia hanya ingin bermain-main denganmu saja jadi gak boleh ada
maunya menang sendiri sudahlah aku gak mau bahas tuh cowok lagi, aku lanjutkan pekerjaank
endiri hehehe," teriak Siska mer
at Fadhil heran dan tidak habis pikir, kok bisa c
langsung menghubungi seseo
da masalah di kantor?" s
gar ada pelayan yang bernama ... " Fadhil mencoba mengingat-ingat
ada apa Nak? Apa ada masalah dengannya? Ayah menerima dia waktu itu karena dia seorang anak tunggal yang butuh biaya untuk ke
r karena Sindy pun sibuk mengurus orangtuanya yang sedang sakit namun nanti saja F
lagi kamu akan menjadi CEO diperusahaan itu." Rendy merasa jika sudah waktunya putranya menjad
pada saat dia hendak melajukan mobilnya dia melihat cewek tadi di
wek cantik itu lalu kembali melaju
g, baginya kucing itu hewan yang menyenangkan layaknya manusia,
kan motor yang baru bulan lalu dia kredit dari dealer, hidup mandiri jauh dari
mbah ketemu cowok berengsek itu,"
lalu menjemurnya agar besok bisa kering, tidak l
mpi rasanya kalau membayangkan jodohku itu dia." Hampir setiap hari Arabella memikirkan siapa jodohnya kelak, rasa
y seraya mengetuk pin
Arabella menghampiri gagang kun
periksa?" Sindy menengadahkan ta
enyebalkan dan sombong masa aku harus tanda tangan kontrak perjanjian hanya karena aku sudah mengotori pakai
panya terkejut mende
baru saja aku selesai mencuci pakaiannya yang kotor
perti itu?" Sindy nampak ikut kesal k
muanya besok sebelum kakak berangkat ke kantor aku kasih okey!" ujar A
Ibu?" tanya Arabella yang inga
meminum obatnya agar penyakitnya tidak kumat lagi, ya sudah istirahat gih kam
di posisi saudarinya itu sudah pasti selalu menangis namun Sindy tidak pernah
untuk tinggal bersama Sindy karena untuk bisa menemani Sin