Jadi Suamiku Ya, Om?
ewa? Benar kamu mau cari jurusan keguruan?"
jadi guru nanti, Pa, kalau sudah lulus," celetuk Ni
a itu memicingkan kedua matanya, ia mencurigai gelagat putri tunggalnya
n melupakan harapanku menjadi seorang model, rasanya menjadi guru itu l
." Akhirnya Rendy menyadari sesuatu. Ia menghela nafas pe
r sesuatu yang tidak pasti. Kamu masih muda, lo, raih cita-ci
ng, semua cewek masih punya harapan kok
acar juga, kenapa Papa akhirnya memilih mama?" Sindir Nindya, ia meninggalkan sang P
lmarhum istrinya harus mence
a, Almira meninggal tanpa diduga sebelumnya. Perempuan hebat itu tak pernah mengeluh sakit, tak pernah bercerita ap
ndy, mencium punggung tangannya dengan cepat kemudian berlari
geleng-gelengkan kepalanya heran melihat t
ng bergambar kupu-kupu. Kemudian bergegas menuju caf
dipegangannya di kursi sisi kiri, ia duduk disalah satun
beri kode dengan sedikit menaikkan dagunya mengarah ke sepa
ya mulai beraksi, dengan sengaja gadis itu melangkah mendekat ke arah meja And
g, air mineral yang dipegangnya tumpah mengenai bada
ila!" pekik Raya mengumpat Nindy
engaja. Aku minta maaf ya, Tante ...." ucap Nindya, ia me
ga punya akhlak!
n mendengar Raya mencaci maki Nindya, bahkan ia menar
ucapannya, ok?" Andy membantu Nindya membersihkan pak
sil menaklukan hatimu? Bisa-bisanya kamu membela dia." Raya merad
arah terus," rengek Nindya
. Kamu fikir aku tantemu? Cih! Tak sudi aku puya keponakan nakal
up!" pekik
li lagi, maaf ya?" Andy sedikit mendorong tubuh Nindya pelan,
m menahan tawanya yang hampir saja tak mampu ia sembunyikan. Tangan kana
ereka bertengkar seperti itu," ucap Wina t
lakukan, Nindya gitu loh," uca
*
gitu tergila-gila dengan kekasihnya, Andy. Sudah berkali-kali ia menegur Nindy
Kelakuan barbar gadis itu kerap kali mengubah suasana romantis Andy dan R
anti lama-lama juga akan berhe
a aja kalau sudah ketemu yan
rampuh yang diucapkan Andy saat Raya me
yang sama terulang lagi. Lagi-lagi Nin
rsama? Kamu juga, selalu saja membela dia, jujur, An, apa kamu mulai memiliki perasaan padanya?" beberapa perta
u padanya," jawab Andy, pria satu-satunya
tku berantakan seperti ini. Yakin kalau dia tidak sengaja? Yakin? Jujur aku capek, aku pergi!" Raya berdiri begi
mbil gelas di hadapan Nindya dan byur!! Segelas
ik Nindya seraya membersihkan
erapa kalipun ia disakiti Raya, itu bukanlah perkara yang sulit baginya. Obsesi
a maaf, ya? Raya memang begitu, jangan terlalu dimasukkan ke hati
ergi begitu saja meninggalkannya dalam keadaan basah. Beberapa ka
saja, daripada kamu m
baju basah." Nindya menarik lengan Wina, meng
ambu