CUKUP SETAHUN AKU DI SISIMU, MAS
ak pantas
main denganku? Oke! aku layan
anakku lahir. Ku pastikan kalian kembali ke
ejutan buat kalian," tutupku
***
mbut. Sambil mengusap pungung
i, ada udang di balik peyek. Ups,
i. Di ruang tamu. Mas Ardi, Ibu mertua
kat perjuanganku seharian momong. Seha
kuk. Mulut, dia monyong-monyongkan. Uh ... rasa
sudnya suami kita, mesra
sudah masuk perangkap,
n terus menatapku. Sedangkan Ibu mertua, si
tapi, kata sekretaris baruku. Masih punyamu
" bohongku. Memang itu tujuanku, agar Ibu mertua mematik
Ini aku mau bicara pe
panggil aku
nga-bunga. Sekarang, ya, masih berb
Bu," tambah
bibir sambil m
ngomong apaan,
ti cibiran Ibu. Pun
an masih milikmu. Dulu katanya,
bangun. Seenak jidat, buat kamu. Ya Am
ami sendiri, kok di bohongin. Mau masuk neraka, kamu," hard
ng tubuhnya. Agar te
troks b
elasanku dulu,"
satu perusahaan buat satu orang saja. Sedangkan, kali
" si muka dua
ertiga. Sebagai rasa terimakasih. Karna
udian senyam-senyum kegirangan. Mungkin, mer
n?" son
lintang, setelah Wulan melahirkan anakku. Aku
ya Mas Ardi. M
nda, Mas. Atau kalian n
tak mereka
kan mulutku.
a benalu. Mengaku agamis, tapi kel
berdiri. Berlalu pergi samb
lahir. Aku yang akan jadi ratunya dan kalian semua,
**
atanya perusahaan si Safa, u
g, kemaren mereka semua pergi. Jadi, dengan leluasa aku bisa meletakkan alat sadap suara di
ah. Selanjutnya, sadap W
. Mereka licik. Aku j
nah. Apalagi, menantu yang hanya islam KTP , saj
sa, sih, rebut harta wanita islam KTP
t marah. Sampai panas puncak ub
n. Kita sudah sejauh ini. Melangkah menerjang masalah demi masalah. Sampai aku merelaka
a kuatnya ilmu agama yang ia miliki, tak ubahnya iblis yang gila h
ramku. Tanganku terkepal. Me
kelaku
ibu harus pura-pura baik,
ulan menyahut tak suka.
Wulan," ujarku
depannya aja baik. D
Aku begini, demi siapa coba?" s
unya alim. Padahal munafik," imbuh wulan. U
bu suri. Jaha
sakit bu, rambutku,
kin. Mereka sedang bertengkar. Pasti Ibu s
pak. Jangan bertengkar. Kalian, selalu saja kayak anak kecil. Ud
ara. Kalau, nggak? habis kita. Safa nggak baka
usan? seniat i
nya Mas Ardi. Menyakan anak
rjaka. Belum kenal wanita. Tidak pernah pacaran. Nyatanya, zonk
ingat nasihat al
an ada kebohongan lain, yang harus kamu tahu. Ungkapkan dan buktikan, kal
sewaktu aku juga mengetahui, skandal pe
Dia berhasil. Tetap hormati dan sayangi dia, Safa,"
Tetapi, ini lebih rumit dari pada Mama. Kalau Mama, lebih
kan perang melawan kedzoliman Suami dan
at pada Allah. Ingin memg
Mas Ardi, ke sini. Aku harus ke kamar mandi. Berwudlu lalu solat.