Pria Pertamaku
ng marah padanya sekarang, dan dia juga yakin S
kali deringan, pa
ikum, iya Aba
m, Rania mana,
n istri Abang, ken
tahulah Su, malam tadi Su
siapa
bang ingin jawaban, di mana Rania
a kan? Atau Abang yang terlalu asik enjoy dengan itu betina sampai
Abang Su, ini last warnin
Tut
ya tidak mau berterus terang padanya. Akhirnya Harris bersiap untuk kerumah Suhana. Pria itu turun dan mencari ibunya di dapur, ta
na terburu-b
ar sebentar M
a? Kenapa belum buat persiapan sama sekali,
a, pikirannya semakin kalut. D
g itu nanti, biar Is se
Dan ingat! Janga
mencium tangan Datin Mar
ar. Putra sulungnya itu kelihatan kusut dan banyak pikiran. Datin Maria kembali fokus pa
*
mah S
hakim mahkamah. Ponselnya dari tadi berdering, Safina terus menelpon sejak dia kel
sang istri harus
n menciumnya seperti selalu. Hatinya sakit memba
g call kenapa tidak diangkat, chat juga tidak diba
esar keluarga di rumah orang tua Abang tadi malam." Rania
duk, ia pergi ke dapur mengambil air untuk suaminya. Dan kembali dalam beberapa menit sambil membaw
k kasih tahu Aban
rise, tapi siapa sangka Nia ya
ir dengan ter
ap mata istrinya. Ada la
ke rumah mama
a dapat penjelasan
akan jelask
u sekarang Abang, give
bang, Aban
diusap dengan jarinya, dia tidak siap mendengar cerita yang akan menghancur
itu bergetar menahan tangis, menahan luka hatinya yang sangat perih
afina, maafkan Abang, Sayang." Harris merayu
ai kepercayaan Nia sama Abang, kenapa Abang, kenapa?" akhirnya tangis Rania pecah juga, jantungnya seolah diperas, sakit. H
ng, tolong m
nya, dia membiarkan Harris tetap berlutut di belakangnya, tangannya yang tadi ada dalam gengga
ang, jangan beri Ab
d Aban
as Rania sesak. Udara di dalam ruangan itu seperti tidak cukup untuk bernapas. Airmata semakin deras mengalir, seb
f, setelah kesalahan sebes
ng, Abang boleh pergi. Bi
ng pulang, Nia istri Abang
Dia tidak berdaya, dia tidak sanggup melihat suaminya harus berada dalam pilihan yang sulit, keluarga mertuanya
ak akan tinggalkan Nia, mes
kan cinta, itu
, Abang cinta Nia sampai kapanpun
apapun lagi saat ini
tas lantai, dia melangkah tanpa menoleh dan masuk
Nia seperti ini." rintihan
ya tidak tersentuh, bahkan cintanya masih untuk istrinya itu, ingin sekali Harris masuk ke dalam kamar itu dan memeluk istrinya, memberinya ketenangan, tapi dia tah
ka melihat Suhana k
Mau Abang menangis darah pun, tidak akan mampu mengubah kenyataan." Harris mengangkat waj
hu dar
ya Abang kesini tak? semua orang tengah cari Aba
haknya. Tadi malam saat penggerebekan memalukan itu Tan Sri dan istrinya masih berada di London
rkan Nia di sini, di
gal menjadi seorang suami, Abang sudah me
menikah den
jelas, tapi harus
Uncle tidak bay
ama, tapi mama bersikeras u
apa Abang harus ik
ikap sepupunya yang tidak bisa memili
elalu menuntut Abang dan Nia agar ad
Rania Abang, masi
gian besar, bernilai milyaran, Tan Sri tidak mau malu karena media sudah tahu tentang
a bisnis, pada jual beli, dan Safina mengambil
ulai mar
i Abang sekarang. Mungkin
ha