MENIKAHI CEO KEJAM
semi
a Jennifer bersamanya, namun mengingat semua jasa Edwin padanya beberapa tahun lalu ras
akan ada banyak orang orang penting dari kalangan atas juga kolega bisnis nya. Dan kini Max sudah jenuh menunggu Jenn
n geram dia sedikit berteriak agar Jennifer
dak mau di buru buru. Max berkacak pinggang, kaki j
" gerutu Max, bahkan dia yakin kalau Jennifer memakan wa
a navy tanpa lengan yang membalut ketat tubuhnya, paha dan betis wanita itu terekspose dengan menawan serta kakinya yang di bungkus dengan sepatu high heels berwarna silver berkilau. Un
tri seorang Maximilian Jefferson aku rasa ini yang terbaik" Je
tu membuat Jennifer tidak senang, apalagi Max
dak mengerti fashion" Jennifer mencebikkan bibirnya, membuat Max sedikit tergoda, bibir nya yang te
ang rimba di zaman purba" Max melipat kedua tangannya di
Max melotot seolah memerintah Jenn
tahu sopan santun? Jadi, untuk apa aku m
n melanjutkan perdebatannya dengan pria itu, dia
enarik baju minim yang di kenakan Jennifer, dalam satu geraka
er menyilangkan tangannya di depan
peduli dengan keadaan wanita itu yang setengah bugil. Jennifer kesusahan mengimbangi langkah Max, pintu kamar di buk
an kedua tangan besar, mata Max memancarkan kemarahan, Jennifer tau pria i
tu akan mengundang mata pria berengsek untuk berpikiran kotor?" Bisikan Max it
ata Jennifer dk itu" Dalam benaknya nya dia mengakui kal
m hatinya, "Damn Hot, F
lihatmu memakai baju jalang itu lagi" Max menggeram, dia menyingkir dari ata
uan di sana, yang mungkin hanya sedikit. Pria itu otoriter dan mudah emosi, Jennife
ax menarik Jennifer berdiri, dan membuka gaun minim yang sudah robek dengan cepat, tanpa basa basi Max memakaikan gaun merah yan
an Max menarik kain yang mengikat sanggulan rambut Jennifer, membuat he
agar leher mu tidak terlihat!"
mengurai rambutnya dia cepa
ikan senyum terbaiknya, tanpa pura pura dia memang
Jennifer adalah karena dia merupakan sumber penderitaan adiknya, dan Max tidak suka melihatnya bahagia. Namun, yang sebene
angsung menarik
dirinya di cermin, dia merasa bibirnya terlalu mencolok entah karena dia
menarik Jennifer untuk segera pergi. Wanita itu menghempaskan
engan riasan ini,
embuang waktu lagi, bis
n hanya s
nangkup wajah Jennifer, meraup bibirnya, lalu menjilat lipstik merah yang terpoles di bibir ranum itu, Jennifer terbelalak rasa sakit sekaligus
merutuki dirinya andai saja dia dan Max bertemu dengan awal
a tidak memiliki masa lalu yang kelam, jika saja dulu dia tidak menjadi bajingan keji, mungkin dia bisa