Kebangkitan Wanita Cacat Yang Dikhianati
/0/30899/coverbig.jpg?v=98035b54ba643c584f1cb7fa3872f6bf&imageMogr2/format/webp)
bedah saraf terkemuka, Dion Kurniawan. Aku buta, tuli, dan bisu setelah
mendengar kebenaran yang menghancurkan: Dion sengaja membuatku tetap cac
dalah simbol status, tapi kekasih adalah gairah yang tak bisa kau berikan," katanya, sementara teman-tema
gkuhan mereka, mengejekku karena "tidak bisa menjadi wanita sejati" untuk Dion. Dia bahkan merekayasa sebuah
knya. Sekarang, aku hanya
mati kosong dan sebuah rekaman suara terakhir dariku. Aku akan membiarkan seluruh
a
Rahma
n, dulunya hanyalah seorang wanita cacat yang percaya buta pada cintanya. Aku me
kaan itu, duniaku runtuh. Penglihatan parsialku membuat segalanya buram, dan pita suaraku lumpuh, hanya bisikan serak yang mampu keluar. A
i buruk. Tapi saat aku membuka mata lagi, suara kipas angin di kamar mulai terdengar samar. Aku bahkan bisa mendengar detak jantungku sendiri, berpacu kencang di dadaku. Duniaku yang sunyi senyap tiba-tiba dipe
iarkan Dion tenggelam dalam kebahagiaan palsunya, sebelum aku menariknya ke dalam kehancuran yang telah kurencanakan. Aku memesan layanan "transisi kehidupan", memalsukan
maian, mencoba menyembunyikan getaran di tanganku. Dion datang menghampiriku, se
nya dengan suara penuh perhatian, yang kini
ipis. Aku masih berpura-pura tidak bisa m
udang untukku. Gerakan-gerakan yang dulu kumaknai sebagai bentuk
teman lama Dion, yang duduk di seberang kami. "Sabar b
ul sekali. Jarang ada pria sebaik Dion. Apalagi dengan s
dengan anggukan kepala yang merendah. Tangannya
n," celetuk temannya lagi, suaranya sedikit lebih keras
pipiku menegang, mencoba menahan ekspresi yang mungkin akan mengkhianatiku. Aku menunduk, pura-pura
keheningan. Dia menyelesaikan mengupas udang, meletakkannya di piringku seolah tidak ada yang ter
lah sebuah rahasia yang hanya ia dan aku yang tahu. Namun aku tahu, itu adala
n mual yang luar biasa. Matanya, yang dulu kupikir p
, setelah semua ini?" ia bertanya, dengan nada
wara mengerikan yang ia mainkan. "Istri adalah wanita yang mendampingimu di rumah, yang mendengarkan keluh kesahmu, yang mengurus kebutu
u terasa sesak. Dion seo
yang memuaskan segala hasrat pribadiku, yang mengerti kebutuhanku akan petualangan, hasrat tersembunyi
rhina, martabatku diinjak-injak di depan mata mereka. Di depan pria yang berjanji akan menjagaku selamanya. Darahku mendidih, namun aku harus te
-