Kebangkitan Wanita Cacat Yang Dikhianati
via
enuh. Ia menoleh padaku, ekspre
ar lembut di telingaku. Tangannya dengan cepat membentuk is
erpura-pura. "Tidak apa-apa," bisikku serak, suara yang sama yang te
erbincang-bincang. "Apa yang mereka bicarakan?"
menjijikkan. "Mereka hanya membicarakan betapa beruntungnya aku memiliki tunangan sepertimu," ia berbisik di tel
uat hatiku meleleh, kini hanya memicu mual. Aku bisa melihat tatapan sinis dari beberapa tamu yang
capkan kebohongan seperti ini, setelah semua yang ia katakan tentang Arini? Setelah ia memamerkan pers
, dari tempat menjijikkan ini. Aku ingin menjauh dari tatapan m
dak peduli dengan apa yang akan Dion katakan. Aku tidak peduli dengan tatapan mata orang-oran
mput aku
nangan yang setia, yang penuh kasih, sangat bertolak belakang dengan dirinya yang sebena
-