Luka Cinta Dari Suami Obsesif
/0/30873/coverbig.jpg?v=bc2b827d2200f5d671a46f287eca29d0&imageMogr2/format/webp)
uh tahun, demi menyelamatkan nyawa kakekku. Namun, tepat di hari kakekku seh
ematahkan jari-jariku, dan menghancu
h dan cat, tergeletak di antara puing-puing lukisan b
ngai," perintahn
nku hampir hilang, aku mendengar kabar yang menghan
ebasanku, dan tanganku, kini juga telah m
n menghancurkan dunianya, membuatnya merasakan setiap tetes penderitaan yang
a
Ekaput
langan dirinya. Aku kehilangan segalanya. Seluruh duniaku runtuh di hari itu. Kemudian,
berdekatan. Dia adalah putra dari Adijaya, saingan bisnis ayahku. Aku tidak pernah membayangkan dia ak
, itu adalah penjara emas. Aku merasa seperti benda, bukan manusia. Statusku tidak jelas. Te
p di bawah kendali Simon yang posesif. Dia mengawasiku, setiap langkah
perawatan medis terbaik. Kakek adalah satu-satunya keluargaku yang tersisa, satu-satunya a
ia mulai memamerkan kekasih barunya, Virginia Hombing. Gadis itu memiliki gaya bu
tu menumpuk di ponselku, di kotak masuk emailku. Aku melihatnya,
g Harapan." Studiku adalah satu-satunya tempat aku merasa bebas. Aku melukis motif bunga
hnya tertutup bunga matahari. Mereka tumbuh, memenuhi setiap celah, se
ti mati rasa ini merasakan sedikit getaran. Sedikit kebahagiaan. Simon berjanji aku
a malam batik yang hangat, semua terasa menenangkan. Ini adalah salah satu momen
Suara cekikikan perempuan, langkah kaki yang ban
ah suara melengking berkata. "Dia
g. Siapa yang tidak suka kejutan seperti ini
ng. Virginia. Kekasih Si
. Tidak ada pengunjung. Vila ini adalah bentengnya, tempat dia menyembunyikanku dari dunia
dan memukulinya sampai babak belur. Dia hampir mati. Setelah itu, tidak ada yang berani membantuku. Vila ini terlalu ter
i koridor panjang. Aroma cat masih menemp
ah dia. Virg
ok. Mataku terpaku padanya. Rambutnya, potongan pakaiannya, bahkan cara dia berdi
a cermin di depanku. Aku terkejut. Virginia
tama memecah keheningan. Nadan
t menjawab. Tan
L
Kepalaku terhempas ke samping. Rasanya
a, matanya menyala-nyala. "Kau ini penyusup, kan? Pe
menjelaska
kepalaku, rasanya sakit sekali. "Kau pikir kau bisa mengelabuhiku
tergores. Rasa sakit menjalar, seperti ribuan jarum menusuk-nusuk. Dia menye
" Rasa sakit memb
ng penuh bunga matahari. "Dia bahkan meniru seleraku dala
an-temannya ikut tertawa.
an operasi plastik agar terlihat sepertiku,
bentur dinding. Semakin lama, tangann
ya dariku? Kau salah besar, jalang!" Dia meludahkan kata-kata itu dengan penuh kebencian. "Kau
u jatuh terduduk, pandanganku berputar. Rasa sakitny
pi. "Simon itu milikku. Jika kau berani mendekatinya lagi, aku akan