Plis Jangan Ganggu!
n cermin. Terlihat elegan. Gamis biru muda dari Mas Rian
. Tampak ia memakai baju batik. Khas
acara Dion" Mas Rian meminta persetujuanku
a m
ari kantor Mas Rian beberapa hari yang lalu. Katanya sebagai Reward atas kerja keras Mas Rian selama ini. Karena kegigihannya Mas Rian dinobatkan menjadi Karyawan terbaik tahun ini. Memang aku akui, suamiku
Rusmi dan Mas Dandi turun dari mobilnya. Mbak Rusmi tampak menggunakan brukat dengan rambut panjangnya yang di sanggul modern. Beberapa hiasan kepala juga turun menghias
itu aku sudah berusaha untuk melupakannya. Aku
kamu ke sini naik apa ?" tampa
sepeda mo
peda motor ?" tanya Mbak Rusmi. Ek
ah ini beberapa hari lalu Mas Rian di kasih dari kan
na mungkin suami kamu secepat ini bisa beli sepeda m
g.
ang benar. Namun tidak perlu di ucapkan, karena membuat sakit yang mendengarkan. Huh
sing. Aku hanya terdiam untk menanggapi ucapannya. Orang kaya Mbak Rusmi kalau ditanggapi jatuhnya malah ribut. Untung Mas Rian sudah berjalan berdampingan
dan almarhumah ibu juga bicaranya sangat lembut. Tidak pernah kasar sama sekali. Aku ingat ingat kembali, sepert
ntuk memberikan selamat kepada ayah dan ibu mertuaku. Mbak Rusmi berada di belakangku. Dekorasi pernikahannya sangatlah mewah. Berbagai bunga bunga imitasi tampak memenu
ku memberikan selamat pad
jawabnya dengan
ri," Aku kagum melihat pengantin wanita. ia tersenyu
beberapa tahun tinggal di luar negeri. Memang tampak, wajahnya se
ntik kamu loh" kata mba Rusmi yang kini bersalaman dengan mempelai wanita. Ia mulai membanggakan d
Memang itulah yang terbaik. Turut be
mengambil beberapa kue talam untuk menganjal perut yang makin keroncongan. Ntah ke
ar. Namun justru aku hanya mengambil beberapa kue talam yang terlihat sangat menggoda. Semua makanan lezat yang terpampang berjejer rapi ta
t apa yang aku makan. Sungguh aku tak tau kenapa dengannya. Apa yang aku lakukan selalu
yam bakar, sate, bakso, gulai ko malam milih makan kue talam. Tanda
ngkondisikan mulut istrinya. Mas Dandi terli
memberikan penilaian. Oke fix kalau dengan rangkaian kata yang enak di
erjalan mendekat untuk memperpendek jarakku dengannya. Namun Mas Rian, suami
ti mendengar ucapan Mbak Rusmi. Namun salutnya ia bisa
rbawa emosi" ia ber
" aku me
kamu, nanti kita langsung
a m