Ikatan Yang Ditakdirkan
yang sudah basah. Dinginnya air sedikit meredakan amarahnya. Menampung sedikit air lagi ditanga
tangannya dengan itu. Alina pun kembali ke bangsal tempat
da cucu dari pa
radaan nya disana langsung bertan
a nenek say
pindahkan ke ruang
ia sedikit bertanya- tanya. Kenapa neneknya dipindahkan ke bang
juga ibunya yang masih di rawat di rumah sakit jiwa d
Kalau begitu sa
terim
n dari sebelumnya. Ada televisi tempel di dinding pojok r
lengkapi dengan
sedikit ragu meng
an yang terbaik untuk neneknya. Tapi
cucunya langsung mengerti apa y
emua ini tuan Irsya
pa
knya pindah ke bangsal VIP. Itu kar
gung perawatan nenek, jadi tidak
rang pria? Tidak ada pria yang dapat di percaya di dunia in
orang yang baik, lagi p
u mendengar punian apapun lagi tent
k, selama aku mampu kita tidak perlu m
kan pria asing! Dia a
nek bisa sampai di
inganya sudah sangat panas mendengar nenekny
dekat brankar, Al
am nya. Akan sampai kapan cucunya te
! Hanya penyak
a dalam hati. Sebenarnya ia sedang tidak baik-baik saja.
erbohong padaku kan?" A
idak ber
napa sampai harus dirawat di rumah sakit? Ia akan mencari kebenaran nya n
nenek memohon s
u, sekalipun itu sulit tentu akan aku usah
ek dan ibunya meski pun tidak lagi waras. Tapi me
a lampau. Dan obat luka dari semua pengalaman burukny
ku khawatir jika
ngatakan nya. Sepasang m
dengan Alin
ak tertusuk selang infus, membawanya ke
Aku pasti akan tetap baik-b
itu aku aka
gin sekali mel
e
i langit runt
n terakhir nenek, apa
ejolak emosi yang naik turun dalam dirinya. Itu seirin
pria yang tidak beruntung di kehidupan ini
air mata yang tertahan di kedua pelupuk m
an setiap dari mereka berbeda-b
Alina bergerak cepat untuk membantu. Setelah menyandarkan separuh
eja dekat ranjang nya. Mengulurkan
erapa jenis yang berbeda. Tidak semu
engupas buah
an untuk membantu tapi
ut dengan sorot mata yang men
an satu ke mulut cucunya. Membuka sep
ulutnya dan mem
mana r
an
s setelah mencobanya. Jadi cobalah unt
enggan menan
ncoba nya dengan Zayyad
dohkan aku dengan pria asing, y
ar kata perjodohan dan pria mood baikn
in.
at larut! Sekarang
lebih jauh. Alina langsung mem
erebahkan diri disana, memejamkan m
seorang yang bernasib tida
yad duduk bers
ngin malam yang menu
atasnya ada dua cangkir teh yang masih h
memaksamu meneri
natap jauh ke langit ma
eredar di publik dan di tambah lagi tentang publik yang mulai menilai mu memiliki ketakutan terhadap wanita. Rumor ini jika tidak di hentikan, disamping m
mengerti dengan apa
jelas itu adalah bagian dari taktik koto
pertimbangkan
h miliknya, Zayyad m
rkan itu b
il menepuk-nepuk
_
tertidur pulas dan ia enggan membangunkan nya. Makanan rumah sakit sama sekali tida
empat itu penuh oleh anak-anak pada jam-jam tertentu. Tapi pada jam pagi seperti ini anak-anak itu
t sedang menata beberapa makanan di etalase
melebarkan sudut bib
lihat senang. "Sudah lama tida
a bibi masih
na aku tidak ingat sam
a.
ak ia pergi menetap di kota Z. Dia dengan wanita si pemilik warung
dong seorang anak. Dari yang ia tau, wanita itu adalah
sangat imut, ap
upu perempuan ku, hanya saja aku
g di gendong nya. Matanya yang sayu me
l, tapi harus kehilangan ka
sud
la nafas dan mengangk
, carilah pria yang benar-be
ngan raut wajah yang bersung
tau akan hal itu. Sampai suatu hari Istri tuanya mengetahui keberadaan nya, melabraknya dan pada saat itulah ia mengetahui nya. Istri tuanya yang ternyata seorang nyonya kaya tidak terima di madu dan memaksa suaminya untuk menceraik
gan Alina mengepal. Darahnya mendidi
usak kebahagiaan kita para wanita. Aku turu
kata-kata Alina. Matanya yang tertunduk, tampak s
ngan seperti itu ternyata tidak ha
mempercayai kata-kata neneknya bahwa
hanyalah o
ungkus nasi dengan ayam
makan d
ali ke rumah sakit. Nenek k
nasi pesanannya. Lalu menyerahkan nya p
rapa lembar uang untuk membay
ara gratis untuk mu. Sem
Tapi masih tetap bersikeras untuk membaya
. Tapi ia malah menyelipkan beberapa lembar
makasih bibi untu
mengangkat plastik
ni
ng di berikan Alina pada si bayi. Itu tidak banyak tapi pasti
ntuk si bayi kecil. Sampai
ah sakit. Sepanjang perjalanan ia kembali te
aku l
pikirannya. Saat itu ia sedang mengeluh lapar pada ibunya
pasti akan membawa pulang
senyum lembut sambil
ak berbo
pir tidak seperti senyum. Walaupun pada akhirnya wan
u pulang. Tapi tidak membawa makana
untuk memukul ibunya
makan hanya dengan bel
suram itu. Tepat ketika ia melangkah
angsung cer
membawa m
uka bubur dan apalagi makanan yang di sediakan rumah sak
g langganan ku memberikan n
a nenek ini tidak
yang ada di atas meja dekat ranjangnya berbar
bagaimana
ya makan, baru setelah nya ia makan
i ke tong sampah. Alin
mu'alai
h nenek ku ba
kan ku s
laiku
knya berbaring. Menemukan wajahny
untuk mengambil tangan tuany
k ada
ng mengkhawatirkan nasib cucunya. Jika ia pergi nanti
nya itu dan terus merenungi jemari lentik da
mu yang satunya
lurkan tangan kir
ngan kanan nya tadi. Sampai titik pandang ny
di rumit. Neneknya tidak akan
memiliki cincin yang
melihatnya. Aku pasti akan me
tidak tau apa maksud neneknya dan bers
gar nya tidak mam
ka ada orang yang me
berikan nya pada ku. Ia pasti ak
n tanggapan dengan se
ang itu memberikan nya pa
up n
tidak tahan lag
n yang mengarah pada topik itu sejak awal
ikahan atau perjodohan dengan ku, maka
berdiri dengan nafas tersengal
menjenguk nenek, bukan untuk mendengar de
i Al
pa yang membuat ku bahagia atau tidak. Jadi ne
osinya malah akan terus menyaki
tu. Membawa wajahnya yang memerah karena am
. Seorang wanita dengan seragam medi
cucu dari pas
gangguk m
ita berbica
_