Wanita Simpanan CEO
ng aku yang masih saja duduk dipinggir ranjang. Apa yang ada dipikirannya aku tak mengerti kenapa dia
sungguh romantis memang pria ini. Tapi mungkin aku bisa tersanjung diperlukan sedemikian rupa jika aku kenal dan mencintai pria ini, tapi yang menjadi masalah
eri." Hanya itu yang dia katakan sebelum menutup pintu
h payah mengambil baju ini dilantai dengan menahan nyeri jika ujung-ujungnya akan aku buka
ng, apa lagi air yang hangat juga pas untuk merilekskan tubuhku. Karena yang aku butuhkan sekarang hanya ketenangan agar dapat mencerna se
mata karena kantuk yang datang. Tapi aku harus tetap terjaga jika tak ingin berakhir kedinginan dan setelahnya meriang ak
aja. Aku risih harus menggunakan kembali pakaianku yang sudah kotor, meskipun tadi aku mengenakannya. Seka
Aku hanya mengernyitkan dahi melihat itu dan bertanya-tanya d
a hanya sebuah dress yang ditaruh di kasur lengkap dengan pakaian dalam perempuan, apa semua ini dia yang m
sudah pergi sehingga aku bisa pulang. Tapi sepertinya doaku sedang tidak diden
nya. Aku hanya heran dari mana dia tau jika aku keluar kamar dan saat ini memandangnya. Se
h trauma jika harus berdekatan dengan pria ini. Aku mengambil nasi dan lauk tanpa dijamu oleh tuannya,
u sudah terbiasa membawa bekal untuk menghemat pengeluaran. Meskipun di sana gaji yang diberikan besar tapi aku juga harus menabung untu
u sendok kemulutnya. Aku kembali mengikuti yang dia lakuk
ara makanku sudah seperti orang yang tidak makan berhari-hari. Aku mengambil minum yang juga sudah disediakan, aku menegukny
yang aku ingin katakan dan tanyakan padanya. Setelah beberapa saat kemudian setelah dia meneguk air miner
itu, kenapa aku masih harus di apartemen ini. Aku memilih tempat tinggal s
Aku tidak ingin disini, aku rindu kosku. Aku rindu Caca
aya pecat." Apa-apaan dia main pecat-pecat aja. Memang dia siap
ah dan sudah seperti rumah yang aku impikan. Tapi aku masih lebih nyaman berada di kamar kosku dari p
i. Terlampau santai untuk orang yang akan memecat karyawan. Siapa pria ini
esalahan sehingga berakhir seperti ini." Aku mencoba melawan karena aku tidak in
u dia menyebutkan mananya dengan p
ni, author aja gak