icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hilang Di Bunian

Bab 5 4

Jumlah Kata:1315    |    Dirilis Pada: 09/12/2021

gesa dan mengecek bagian bod

belas tahunan. Mereka bertiga berdiri bersisian menatap Riko. Keti

benda yang menghantam mobil adalah bola kaki y

i yang disuruh hati-hati," balas seorang

ko getir. Tak satu pun orang di sini ya

ainan. Riko mengabaikan rasa kesalnya, menurutnya, ana

a sesuatu?" tanya Riko, k

enantang dan sengak. Riko menahan gemu

pat sewa kap

meski tak pandai senyum. Riko cukup senang ada yang menjawab pertanyaannya. Anak itu menghampiri Riko tanpa dim

i, dia biasa me

lansung pergi tanpa menu

namun lagi dan lagi, dia tidak digubris, tiga boc

rutu Riko. Dia kembali

nsel, keningnya mengkerut dan mulutnya men

mua. Di sini tidak ada sinyal sama sekali," ucapnya

ngan kamera. Menjepret segala sisi

datangan Riko. Mereka ingin mengetahui hasil

kkan pantat di

a?" tanya A

ke s

mudi mobil ke arah kanan. Di mana a

wakan kapal?" tanya Aji la

kurl

jalan dan menemui hal-hal yang tak diinginkan

og itu benar, y

kapal dan sekarang, saatnya mencari tahu bag

eruntung karena bisa menikmati terumbu karang cant

al rame dan terumbu karangnya past

balas Derry denga

bertuliskan 'Sewa kapal Pak Ali'. Tulisan pada kayu itu ditulis den

halaman luas depan rumah. Halaman itu luas, dan rumah kayu sederhana berberanda luas be

ilas cahaya kilau matahari senja. Menikmati sunset dengan segelas kopi akan terasa berkali lipat nik

epala. Wajahnya membingkai senyum yang ramah. Namun jidatnya

l menuju ke kerumah, tepat di depan tangga

Aji menyapa Pak Ali yang berdiri di

ga, mau c

Pak Ali, pak

Ali. Ada ap

ewa kapal,"

itu, senyum Pak A

g menyewakan kapal. Mari-mari, dud

langkan di kursi rotan. Mereka menolak karena lebih tert

ntuk memperkenalkan diri

nyusul Riko dan Derry yang berdiri di depan ta

gup, menatap dengan heran sosok yang baru saja menyalaminya itu.

rsenyum

ya, Pak?" goda Wanda. Sambil mengibas-ngib

mm, siapa namanya tadi?

sa ramah. Pak Ali kembali tersenyum kikuk. Orang kampung seperti dia belum terbiasa dengan tampilan manusia seperti sosok Wanda. Rambut di cat war

emang b

menyiapkan kapal," pamit Pak Ali. Dia berjalan ke arah belakang rumahn

Dia membungkuk untuk izin pamit. Wanda menatap kepergian P

*

g terhampar di depan sana. Sementara, teman-teman yang lain tak ingin melewatkan ritual liburan yang paling penting, yaitu ber

Dia mengenggam baki kayu dengan hati-hati. Ada Gelas-gelas berisi teh hangat berjejer di atasnya. Wanita baya itu menghampiri Derry yang

kampung yang menyambut mereka. Wanita baya dan suaminya ini ra

tai gazebo. Asap berbentuk spiral me

ucap si Ibu menawark

pot-repot, buk," b

uh perjalanan jauh, past

kasih

ma sekali. Rasanya, dia ingin membahas tentang sambutan warga yang menyambutnya tadi.

ap, akhirnya si I

au kemana?" tanya si ibuk

," terang Derry

ya dengan raut heran. Bahkan m

ak menghiraukan eks

sini untuk menuju

na," ucap si ibuk yang menghiraukan pertanya

pa, buk?" tanya

maksud si ibuk adalah suaminya sendiri. Entah kenapa gelagat si Ibuk itu berubah aneh

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka