The Sweet Bar-Bar
n lakukan?Baiklah mari kita buat pertunjukan untuk memeri
hanya ingin membantumu tapi kamu,,, hiks
" Tanya balik Muli de
ibuku? Apa kesalahan kami? " Ucapnya den
n kanan putrinya dan mengusap air mata putri tercinta nya. "Ibu baik-baik saja, sepupu mu hanya merasa mungkin tidak
a yang selama ini dipelajari di asrama? Mengapa malah bertingkah seperti wanita bar-bar y
irik tamu yang datang namun tidak mengatakan apapun seolah-olah mereka hanya penonton Muli merasa sedikit tidak nyaman di hatinya. Akankah hari-harinya nanti akan lebih s
ung tanpa ada yang menghentikan ataupun menyela merek
k memiliki ibu yang merawat nya dan dia juga merup
paruh baya yang sedari tadi diam
Apakah yang aku dengar itu nyata? Apakah dia akan mem
g bening berkaca-kaca hatinya merasa sedikit sakit. Dia adalah gadis yang dipilih nya untuk menjad
enantu kami sekarang" Tanya Wanita paruh baya itu, da
ah apa yang harus dilakukan lagi dan hanya bisa melihat
arus kita lakukan?" Tanya Lina
enangkan putrinya. "Mari kita turun terlebih da
ncang atau hanya sekedar minum dan menyapa. Melihat pemandangan ini Muli menjadi sedikit gug
ja terjatuh dari tangga jika tidak
menemani mu dear" Bisik Serena, wanita pa
ih ada rasa gugupnya namun dia mencoba menutupi
senang dan langsung menggenggam tangan c
hanya menyisakan musik indah dengan suara high heels yang menyatu dengan irama. Melihat ke arah suara langkah kaki, sem
tik dan manis. Meskipun wanita yang mengenakan gaun biru gelap itu sama cantik nya namun aura mereka jelas berbeda memberikan ciri khas akan kecantikan nya sendiri.
tu langsung mengulurkan tangannya untuk menyambut uluran tangan Muli. Melihat ini Muli kembali gugup dan bingung, siapa yang harus diTerima ulurannya? Dia tidak mengenal keduanya ta
ah menguasai nya ibunya berbisik padanya "Bersabarlah, dia belum mengenal
ahu siapa tunangannya jadi dia memilih uluran kakaknya, seperti nya gadis itu sangat berhati-hati. Dengan alasan itu
a dan menepuk bahu kakaknya "Dia terlalu cantik dan manis yang akan mengundang banyak l
nya di saat seperti ini" Gerutu Rey
Semuanya sudah berkumpul" Aj
yak orang mengelilingi panggung m
nya hingga saat ini. Ini adalah hari yang telah dia tunggu selama dua bulan terakhir, untuk meng
tidak ada lagi yang menatap dan mengelilingi nya seperti saat ini, dia cembur