icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hati Seorang Ibu, Kebohongan Kejam

Bab 3 

Jumlah Kata:956    |    Dirilis Pada: 07/11/2025

s kehamilan dan tawa kering ta

amil. S

ak ada bagian dari diriku yang ingin terikat pada pria ini, keluar

tegangan di bahunya tampak mereda. Dia men

asang kembali topeng suami yang peduli. "A

dingin lantai ubin. Aku mendorongnya, berjal

mengikutiku. "Kenapa kau jadi s

rat cerai masih tergenggam di tanganku. A

, lalu padaku, seolah aku b

Jalan Senopati. Yang kau beli tahun lalu. Serahkan

hana tanpa menyalahkan. Tapi aku butuh pengalih perhatian, sesuatu untuk ego besarnya ag

tanya. Dia akhirnya merasakan ada yang benar-benar sal

ntut sesuatu dariku?" tanyanya, seri

ini. Jika kau ingin aku pergi diam-diam, tanpa adegan yang bisa menodai reputasi Gavin Suryadiningrat yang agun

derhana dan penurut, berani menantangnya adalah penghinaan. Gagasan bahwa dia bisa menyingkir

atangani surat-surat itu tanpa membacanya. "Ambil. Dan enyah

e atas meja. Aku mengambilnya, jantungku berdebar ken

pertama

alkan ruangan, aku mendengar si

an pergi?"

tu Tante Iliana bisa jadi mama ki

at yang ditandatangani di tanganku. Sebentar lagi, anak

makanan Gavin, menyiapkan pakaiannya, mengelola staf rumah tangga. Aku tinggal di kamarku, merawat kakik

ki tidak sesuai dengan standar Gavin yang ketat. Si kembar menolak makan

Nyonya, Pak Gavin ada rapat penting hari ini, dan dia tidak bisa memutuskan dasi mana

iap pagi. Aku tahu lemari p

a pintu. "Itu menonjolkan warna biru di matanya. Dan katakan

erima kasih yang tulus,

apa kau tidak melakukan tugasmu?" tuntutnya

suaraku datar. "Kakiku sakit. D

k berguna dan pergi. Dia menginginkan pengasuh gratisnya kembali, ma

mereka makan, mulai sakit perut. Mereka pucat dan lesu. Gavin pulang suatu malam dan menemukan Kenan muntah

ng membuat keluarga ini berjalan lancar. Aku telah mengatur diet mereka, mengelola jadwal mereka, meredakan demam

a puluh hari. Itulah masa tenggang perce

arku lagi. Kali ini, nadanya ber

tepi tempat tidurku. "Apa kau

dak me

orang suka bicara. Tapi tidak ada apa-apa di antara kami. Dia hanya tem

yang kulihat di blog rahasianya, beredar online. Foto-fo

ak ada dan tidak seorang pun yang akan mengubah itu. Jangan biarkan kecemburuan

membuatku merasa seperti i

membara di bawah perm

ah kubiarkan kurasakan sampai sekarang. "Ini tidak baik untuk merek

a. "Mungkin aku memang tida

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka