icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
MINE

MINE

Penulis: Viallynn
icon

Bab 1 Pertemuan Pertama

Jumlah Kata:1708    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

un

i telinganya. Ana tidak tahu berada di mana saat ini, namun ingatan terakhir akan seseorang yang menariknya masuk ke dalam mobil membuatnya tersadar. Perlahan mata indah itu mulai me

aka akan datang. Ana menghentikan langkahnya ketika sebuah mobil berhenti tepat di depannya. Seorang wan

. Ana hanya diam saat mengingat jika semua or

hat kok. Kakak cuma mau tanya alamat," uca

akhirnya wanita itu memberi kode pada pria bertubuh besar yang bersamanya tadi untuk segera memb

ambak, dan menendang sampai membuat ketiga orang itu kewalahan. Sudah habis kesabaran wanita itu, akhirnya dia mengeluarkan sunt

am pesawat dengan tubuh yang terikat. Dia tidak

tolon

ikut menangis. Dia hanya ingin pulang, itu saja. Pria-pria bertubuh besar yang mendampingi anak-anak itu terlihat kerepotan. Teriakan yang terdengar nya

pria yang datang menghampiri Ana dan k

*

bisa. Dia berteriak dan memanggil siapapun agar membukakan pintu untuknya. Ana menangis, dia merindukan orang tuanya. Bagaimana bisa anak di bawah um

hanya rasa sakit di kakinya. Dengan lemas Ana mulai terduduk bersandar pada pintu. Dia lelah mena

sebuah piring di tangannya. Pria itu menatap Ana yang duduk di lantai

akannya. Dia makan dengan menangis, tak pernah terbayangkan olehnya ji

*

ur jika memang sudah lelah menangis. Dia tidak tahu sudah berapa lama dikurung di dalam kamar ini.

setiap harinya. Langkahnya terhenti saat melihat wanita berdarah asing sudah berada di kamarnya. Wanita itu menatapi Ana dari

ang dia ucapkan, wanita itu memilih untuk menghampiri Ana dan mengelus rambutnya

entuk rambut Ana menjadi kepangan cantik. Ana hanya diam dan tida

untuk keluar kamar. Entah apa yang Ana rasakan saat ini. Namun d

samar di telinganya. Begitu sudah sampai di bawah, Ana benar-benar bisa mendengar suara musik yang memekakan telinga. Dia dibawa ke sebuah ruangan yang ternyata sudah banyak anak-anak

g. Apalagi anak itu memberontak dan menangis dengan kencang. Sekarang Ana sendiri. Semua anak yang dia anggap senasib itu telah dibawa keluar entah ke mana. Ana sendirian, dia kesepian, dan menangis la

Ana berhenti memberontak dan mengangguk patuh. Dia berharap ji

ma kali ini dia melihat pelelangan anak di bawah umur dan yang membuatnya terkejut adalah ada anak-anak yang berasal dari negaranya sendiri. Banyak kasus berlapis terjadi di sana seperti penculikan, perdagangan ilegal, seks

aman d

a sama Papa," g

era dihubungi, mungki

cutkan bibirnya kes

auh, jadi jangan harap dalam

Bagaimana bisa dia diculik

g." Ana hanya menurut dan menerima uluran pr

*

" tanya Ana begitu mata

Y

melihat keadaan kamar.

ones

Ana lagi tanpa menyadari jika pria itu

gg

a K

akan kukembalikan kamu ke tem

k ke bawah kasur di mana pria itu berb

buka dan menatap Ana taja

ak siapa?" Ana kembali berbaring

inno, sekar

tersenyum dan menggumamkan

*

r anaknya diculik, bahkan diculik selama 2 minggu. Mereka merasa lega begitu m

ak Ana kepada kakaknya yang

banget kamu main sampai

sini lagi." Ana

a tidak mengalami trauma apapun. Yoga tahu jika ada sedikit rasa tak

at penjualan anak itu. Jika tidak ada pria itu, entah apa yang akan terjadi. Orang tua Ana tidak mau memik

e Indonesia?" tanya Ana pada D

gg

gak kangen Mama Papa-

nggak bisa pulang," sahut Ibu Ana merasa tidak enak den

papa,

ndara sekarang. Terima kasih se

m. Hati

a berlari ke arah Davin dan memeluknya erat.

kembali sepi. Tidak ada yang malam-malam meminta makanan, tidak ada yang mengoceh tanpa henti, dan tidak ada yang b

dengan keputusannya untuk membawa Ana pulang, anak itu terlihat manis dengan kepolosannya. Hal itu membuat Davin teringat akan

dari mana Davin memberikan

erima cincin itu de

lagi nanti." Davin tahu ucapannya terdengar a

a!" pang

a memeluk Davin sekali l

ggelengkan kepalanya tidak percaya. Denga cepat dia meraih ponsel dan menghubung

menjemp

*

B

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pertemuan Pertama2 Bab 2 Kembali Bertemu3 Bab 3 Penggoda Hati4 Bab 4 Hari Sial5 Bab 5 Puncak Kesialan6 Bab 6 Tak Terbantahkan7 Bab 7 Menyadari Keberadaanmu8 Bab 8 Hari Bersamamu9 Bab 9 Rasa Amarah10 Bab 10 Teror Pertama11 Bab 11 Kembali Bersamamu12 Bab 12 Nilai Absolut13 Bab 13 Teror Kedua14 Bab 14 Teror Ketiga15 Bab 15 Puncak Teror16 Bab 16 Penyesalan17 Bab 17 Kembali Ke Rutinitas18 Bab 18 Hilangnya Kekasih Hati19 Bab 19 Putus20 Bab 20 Milikku21 Bab 21 Kembalinya Mantan22 Bab 22 Keresahan Hati23 Bab 23 Mengkhawatirkanmu24 Bab 24 Misteri25 Bab 25 Teror lagi26 Bab 26 Tragedi Berdarah27 Bab 27 Kehilangan Jejak28 Bab 28 Mengintaimu29 Bab 29 Sebuah Teka-Teki30 Bab 30 Kenakalan Remaja31 Bab 31 Titik Terang32 Bab 32 Keputusan Sulit33 Bab 33 Kekuatan Cinta34 Bab 34 Wanita Misterius35 Bab 35 Fakta Mengejutkan36 Bab 36 Kejutan Tak Terduga37 Bab 37 Dalang Utama38 Bab 38 Selamat Tinggal39 Bab 39 Langkah Yang Salah40 Bab 40 Saling Menyakiti41 Bab 41 Rasa Rindu42 Bab 42 Kembali Berjuang43 Bab 43 Kecewa44 Bab 44 Terlalu Pahit45 Bab 45 Permintaan Egois46 Bab 46 Lika-Liku Hubungan47 Bab 47 Awal Baru48 Bab 48 Hari Sempurna49 Bab 49 Hubungan Jarak jauh50 Bab 50 Kembali Hancur51 Bab 51 Kemali Ke Rumah52 Bab 52 Mendadak Lamaran53 Bab 53 Rahasia Mengejutkan54 Bab 54 Persiapan Pernikahan55 Bab 55 Hari Istimewa56 Bab 56 Ekstra Chapter: The Happiness57 Bab 57 Ekstra Chapter : The Jealousy58 Bab 58 Ekstra Chapter : The Beautiful Life59 Bab 59 Ekstra Chapter : New Member60 Bab 60 Ekstra Chapter : Perfect Life