When We Were In Love
jar Noah dari balik kemudi setirnya. Alice bisa me
najer paling baik hanya karena tida
ngan warna kulit coklat eksotis. Matanya yang berwarna hijau tersembunyi di balik frame kacamatanya yang tebal. Meskipu
ammu kemarin. Tapi kau tahu'kan kita tidak bisa mengabaikan pesta
bukan karena Sebastian yang memberi Alice kesempatan untuk terlibat dalam fi
pat perlakuan istimewa saat berbelanja. Dan Alice cukup menikmati itu semua. Tapi semakin usianya bertambah dewasa, pekerj
i" kata Noah lalu
ar. Mereka sampai di depan sebuah rumah berlantai tiga yang berdiri megah dan mewah
kasih" u
sure" ja
mah Seb
an, ini rumah salah s
ngan lengan panjang berwarna biru tua yang dipadukan dengan high heels berwarna hitam. Rambut panjang Alice di kepang
an lawan main di filmnya sudah hadir lebih dulu dan menyapanya dengan ramah. Alice membalas sapaan mereka
g mengenakan kemeja panjang berwarna putih dan celana berwarna cream itu berja
atang" kata Sebastian sambi
"Kalau kau yang memintanya
hu kalau sekarang Noah pasti sedang mengejeknya di dalam hatinya karena Alice berpura-pura antusia
langsung menariknya tanpa menunggu persetujuan dari Alice. Mereka berjalan ke sudut ruan
atakan sesuatu pada pria itu sambil tertawa. Pria itu ikut
dan jacket kulit berwana coklat yang dipadukan dengan jeans robek-robek di bagi
Tampan, adalah kata pertama yang terlintas di benak Alice saat melihatnya sosoknya dengan jelas. Da
temanku. Dia adalah sponsor utama dalam film k
tu sambil mengulurkan
ngan pria itu. "A
ya beralih ke arah Noah. Ia m
" uj
rsenyum lalu menjab
di bangkit berdiri dan menarik tangan Max. Dia tersenyum sinis pada Alice lalu mem
tangannya dengan sopan.
ngsung mengambil alih. "Jadi Max, apa benar kau adalah sa
engangguk. "B
menyangka kalau sponsor utama fil
Max lalu merangkulnya. "Benar. Dia adalah sponsor utama filmku s
rkan percakapan mereka. Ia melirik ke arah Rebecca yang ikut menanggapi percakapan ini sambil menggandeng lengan Max dan sesekali membe
gunakan gaun berwarna merah di atas lutut dengan belahan dada rendah. Rambut panjangnya yang berwarna coklat
ti di depannya dan men
ma kasih" to
k suka minum?" ta
dengan pertanyaan Max. Saat ia ak
rena toleransi alkoholnya
ini terlihat menikmati pesta. Ia bahkan sempat melihat beberapa artis papan atas yang
at nama yang tertera di layar screen. Hatinya terasa tidak karuan saat tahu orang yang me
harus memilih sekarang untuk
ggil Noah.
jawab
?" tanya No
sudm
sahut Sebastian. Alice
onselnya yang masih bergetar. "Maaf sepertinya aku ha
cari tempat yang sepi. Saat sudah sampai di depan pintu, panggilan itu terputus dan membuat Al
g cukup lama. Douglas Handerson. Ia adalah orang yang baru saja menghubunginya. Meskipun Alice b
elulusan sekolah. Dan sejak saat itu ia tidak pernah kembali
Ia hanya menyimpan nomor lelaki itu di ponselnya. Dan setelah hari-hari yang ia lalui selama beberapa tahun dengan penantia
bali. Ie meliriknya. Kali
dim
as dalam-dalam da
aku harus pulang duluan. Sampa
an ponselnya dan berjalan keluar sendirian untuk menca