Omega-nya yang Terbuang, Kehancuran Raja Alpha
/0/29140/coverbig.jpg?v=a28f8d7bc5500498029d1455505c0216&imageMogr2/format/webp)
ng paling ditakuti, Baskara Adijaya. Dia memanggilku Jangkar-nya,
n pengkhianatannya melalui ikatan batin kami: aroma wanita lain, kilasa
rang di mobilnya. Di restoran tempat kami pertama kali bertemu, aku menemukan ponsel rahasianya dan meliha
dia belikan untuknya. *"Nggak sabar nunggu kamu pasangin ini di aku
u tercemar oleh perselingkuhannya hingga jiwaku menolaknya. Malam itu, Jasmine mengirimiku serangan batin terakhir
u. "Aku nggak mau sepeser pun darinya," kataku. "Aku mau bebas." Ini bukan pelarian; ini adalah sebuah kemundu
a
Pandan
Kawanan Batu Hitam yang paling ditakuti. Dia adalah duniaku, dan aku, Jangkar-nya. Begitulah dia memanggilku. Kehadiranku, bahkan aromaku, adalah satu-satu
g sempurna itu hanc
yang bukan milikku, parfum murahan yang manisnya memuakkan, merembes masuk. Diikuti oleh kilasan gambaran mental
ekat. Aku ken
e Larasati, asis
yang dijahit rapi... Aku sendiri y
i, mengeluarkan lolongan kesakitan yang murni di dalam kepalaku. Aku menelan suara i
amping tempat tidurku-foto ibuku, yang diambil bertahun-tahun sebelum dia bertemu ayahku, dengan nama gadisnya-Pertiwi-tertulis dengan tulisan tan
kawanan, melainkan ke kota, ke gedung
onan ganti nama," kataku pa
liku. Wajahku, bagaimanapun juga, sering terpampang
ingin mengubahnya menjadi Asa Pertiwi." Pertiwi adal
Anda pasangan Alpha Adijaya. Itu akan mem
ir yang tak terpisahkan. Itu adalah tanda kepemilikan mutlak. Baskara selalu bilang dia menunggu saat yang tepat, sebuah upacara publik yang megah. Dulu
setia. Dia mengangkat gelas, matanya seolah menatap lurus ke arahku melalui kamera. "Untuk pasanganku yang ca
di telingaku, kini hanyalah kebisingan. Sebuah p
dua untaian perak yang dijalin, masing-masing dengan batu bulan yang berkilau-ke se
da pria tua di balik konter, meletakka
apku. "Ini adalah hadiah pasangan.
rkan keduanya sampai kau tidak bisa membedakan mana yang satu dan mana y
ukaanku. Dia mencondongkan tubuh untuk menciumku, dan aromanya menghantamku seperti pukulan fisik: aroma
is rahangnya, ada bekas ciuman
ng, sayang," bis
embeku seperti batu di dalam da