Omega-nya yang Terbuang, Kehancuran Raja Alpha
Pandan
ikan oleh kejernihan yang sedingin es. Serigala di dalam diriku, yang tadinya merintih kesakitan, terdiam. Seol
ewah kami yang luas dan steril di
sangat jauh darimu. Bisakah kamu di rumah besok? Tolong? Hanya un
anya digagalkan, dengan cepat ditutupi oleh kepura-puraan prihatin dari seor
t. Dia akan memainkan peran sebagai Alpha yang mengorbankan tu
uangan. Kemudian, aku menyelinap dari tempat tidur dan pergi ke ruang kerjanya.
pi tidak cukup pintar untuk menghapus file-filen
ngklik
eja Baskara, duduk di tepi meja kerjanya yang besar dari kayu
dasi Baskara dengan jari berkuku merah. "Kapan kamu mau singkirin
op, tanganku bahkara melompat dari tempat tidur, meraih ponselnya dan masuk ke kamar mandi utama, menutup pin
... Nggak, aku nggak bisa pergi gitu aja... Nanti aku g
ang terganggu," dia membuat sarapan mewah, menumpuk piringku dengan panekuk dan buah. "Kita h
empurna. "Baskara," aku memulai, suaraku sengaja dibu
angat terlatih. Dia meraih tanganku. "Eliana, kamu duniaku. Jangkar-ku. Aku nggak
s," kataku. "Ngomong-ngomong, kado ulang tahunk
ahnya. Kilatan kepanikan murni melintas di matanya sebelum d