Menikahinya Mudah, Kehilangannya Adalah Neraka
amnya yang sederhana, melintasi ge
us ingin mendaftarkan dirimu dalam proyek itu? Ada yang terjadi, Stella? Kamu bahkan tidak repot-repot menjelaskan saat aku mengirim pesan padamu. Ini bukan masalah sepel
menusuk dada Stella,
lnya, menggulir ke sebuah percakapan WhatsA
ikirim berulang kali, terpampang di layar. Salah satu foto
di matanya saat dia memaki, "Bajingan! Kalau bukan karena patenmu, perusahaannya tidak akan pernah sebesar ini
an lengan Lainey dan b
kan, kamu mau diam saja dan melepaskannya begitu saja?
dan tanpa emosi saat dia berkata,
m pisau saat dia melanjutkan, "Menghadapinya secara langsung akan terlalu mudah
lebih jauh, dia tahu betu
alau seseorang memperlakukannya dengan semena-mena, dia tidak akan tinggal diam. Dia akan
isian formulir berjalan dengan lancar. Hanya butuh beberapa langkah dan
ewakili institut dalam sebuah seminar akademi
l mendekap map di dada, Stella melangkah keluar dari lobi menuju temp
ngan meraj
dia perlahan berbalik. Perasaan dikhianati menghantamnya b
unnya masuk ke dalam hotel. Wanita itu terus menempel pada Marc dengan mesra samb
sampai leher Marc, meninggalkan nod
ang saat dia menarik wanita itu lebih dekat. dan telapak
empat kabur dan da
e sini. Mereka bahkan tidak bisa menu
ar yang bergerak pelan
h beradu dengan mata Stella yang tenang da
mereka seketik
a tersenyum angkuh, lalu berbalik dan mencium Marc lagi, kali ini l
erutnya mual seketika. Tidak sudi menyaksikan pe
ah tangan menahannya dari belakang. Marc menyusulnya dengan napas terengah-engah. Aroma parfu
berusaha menarik tangannya, tap
belakang sebelum menyusul masuk ke dalam mobil. Wajahnya yang tegas tampak tegang, matanya
er menjauh dan berkata dengan suara dingin, "Hap
Horizon sedang bermasalah. Aku stres karena masalah pendanaan, jadi aku menghubungi Nova Holdings. Haley Smith adalah putri salah satu dewan
g semakin lembut, "Dia dari Negara Achury. Kamu tahu betapa terbukanya pikiran orang-orang di sana.
ngin dan tajam sambil bertanya, "Jadi begitu caramu menda
iakan, tidak
ang untuk disebut marah. Kata-katanya yang lirih menelanjangi s
dia melonggarkan dasinya, seolah-olah berusaha mencari udara segar. "Stella
nyaris
um menaikkan n
yang memalukan itu ke wajahnya agar pri
nkan kini terasa seperti bilah pi
akan saja terus terang. Aku tidak akan menahanmu,
erlakukannya seperti ora
ari mulut Stella, Marc mencen
ta sudah berjanji, apa pun yang terjadi, kita akan menyelesaikannya secara
annya secar
anita lain. Apa lagi yang
m jaring berduri, setiap tarikan napas d
melirik ponselnya, dia mengerutkan kening
nama yang terpampang di layar
itu menyala lagi. Kali ini, notifikasi WhatsApp
aku sak
uhkanmu. Ce
h ... apa ak
u per satu di layar, semu