Jangan Pernah Menyentuh Anakku
/0/28864/coverbig.jpg?v=ea2dee007ad4e0ae33ded56bdb1cfb1d&imageMogr2/format/webp)
elabu, seolah tahu bahwa hari ini
er lobi Dirgantara Group, gedung 62 lantai yang
m t
kaki di sini-bukan sebagai karyawan, tapi seb
ia k
k meminta
untuk men
permainan yang dulu dim
epsionis dengan senyum profesi
itam gelap, bukan cokelat karamel seperti dulu. Wajah
, menyebut nama samarannya. "Di
O? Wah... selamat datang, Bu Elenna. Silakan langsung ke lantai 58,
gguk dan mela
etak lebih cepa
aya aneh untuk mengguncang hatinya, mesk
i dinding logam terlihat sempurna: tegas, ter
p bayanga
ri. "Kau bukan Aurora yang dulu. S
dengan aroma kopi mah
Jakarta, dan suasana hening khas ruang eksekutif-semuany
ah hanyala
tapi kaku. "Saya Daryl, asisten pribadi Pak Kaelan. Beliau sedang rapat dengan dewan dire
ma kasih, Daryl. Saya ti
secangkir kopi, l
a menarik napas panjan
siapa pun-terutama wanita. Apalagi setelah pengkhianatan
s terlukis
ancurkannya-dan bagaimana ia pergi membawa rahasia yang bah
a
menjadi satu-satunya a
ang rapa
luar. Suara sepatu pantofel, perca
gung. Ia tahu siapa ya
kemudian, Kaelan Dirganta
snya tampak lebih kokoh dari dulu. Jas hitamnya pas di tubuh, kemeja putihnya licin tanpa cela. Tapi yang paling membuat
knya sekilas,
mereka
n detik, waktu s
ya tetap datar. Ia memastikan tak
bih lama. Alisnya
familiar..." gumamnya pe
an. "Selamat pagi, Pak Dirgantara. Say
mbus udara di antara
spresinya datar lagi. "Elen
aban, ia berjalan
ar tak menatap punggun
enempatkannya kembali di bawah kendali
an besar, minima
sisi lain, meja kerja besar dari kayu hitam menguasai r
p Kaelan tan
letakkan di pangkuan, sementara tatapann
n?" Kaelan membuka map, membaca data. "Rekam jejak Anda bagus. Efisien,
diri untuk ti
lsu dengan latar pendidikan fiktif di Inggris, s
kerja sebaik mungkin
dak menembus dinding samaran itu. "Bagus. Karena bekerja untuk s
meng
r urusan pribadi dengan profesional. Jadi, jangan mencoba menarik perhatian dengan
am, bahkan s
nang, meski dalam ha
. Saya tidak tertarik pada
ma. Ada sesuatu di matanya-ragu, p
a, ia sudah kembali k
kan memberi daftar tugas. Dan tolong, ja
Pak Dir
gi sebelum berjalan ke arah
lalu berjalan
, Kaelan berkata tan
rhenti. "
pantulan dirinya di kaca, "tapi suara A
suaranya tetap tenang. "Mun
perlahan, men
terjadi di dunia s
angkah teratur. Begitu pintu tertutup, napasn
lah berpu
h yang menghancurkan hidu
senyum
majuan
at. Daryl membantunya menyesuaikan sistem, dan staf lain terli
a mengenal cara berpikir Kaelan, bahkan tahu kebiasaan kecilnya: minum kopi dua sendok gula tepat puku
pintu ruang ker
singkat. "Ikuti say
ri, membawa laptop
ran pemegang saham dan investor luar negeri. Aurora duduk di sisi kanan K
setiap kata yang ia ucapkan mengandung strategi. I
anya untuk memberi isyarat, pandangan
h begitu ia cintai, kin
elan berjalan
tanya singkat. "K
a kasi
aku tidak
pi entah kenapa membuat dada Au
, Kaelan menerima panggilan dari ses
bilang jangan hubun
t jari Aurora b
n, wanita yang dulu menjadi alasan
-dalam, memastikan ek
. Dan berhenti gunakan nama perusahaan untuk urusan
, lalu menatap Aurora.
angguk sopan. "Ti
ali bekerja. Ia menatap Aurora
ah, Elenna?" tan
sesaat. "Tidak,
Kalau begitu, berhati-hatilah. Dunia ini tidak
menahan banyak hal y
a dengan dunia yang
kebenaran dalam kalimat itu. Tapi kemudian ia
ali bekerja, satu hal
masih
ukan lagi wanita yan
man yang datan
duduk sendirian di meja kerjanya. Lampu ruangan
dan menulis pesan terenkripsi
a menyembunyikan lebih banyak hal dari sekadar skandal ke
terk
atap layar
e sini untuk bekerja at
k semuanya-dan hanya i
nutup laptop, suara langka
ru menutup lay
jas terlepas dan dasi longgar. Rambutnya sedi
pulang?" ta
menyelesaikan
. "Kau tidak perlu memaksakan diri. Aku tidak
nyum kecil. "Saya
gan men
deras, aroma kop
emperhatikan wanita di depannya den
n, "ada sesuatu tentangmu ya
tenang. "Apakah
kemudian menggeleng. "Mu
an dengan suara rendah, "Besok pagi jam delapan. Aku ingi
menat
embuatku menyesa
, Aurora menatap pin
dengan campuran g
inan baru telah dimulai-dan se
mpai tahu siapa dirin
ncana bis
pantulan waja
kan milik wani
ngkin, juga pencinta yang
u menghapusku, Kael
an menentukan bagaiman
langit, menyinari gedun
i baru akan s