Warisan Rahasia Ayahku
ng Ravina simpan. Ia masih duduk di kursi ruang residen, memandangi layar komputer yang sudah mati sejak s
hari terpanjan
Haryo Pratama, kembali diperiksa atas dugaan aliran dana proyek alat kesehatan." Nam
i bangsal tidak bisa menaha
" kata salah satu perawat yang tak
kalau punya bapak kayak gitu," ja
kata seperti itu, tapi malam ini rasanya berbeda. M
annya terbu
g sudah sedikit kusut. Rambutnya basah karena hujan. Di
a dalam, tegas seperti b
irektur. Saya sedang menyelesaikan
aya sudah periksa catatan itu. Sudah cuk
yang belum s
tengah operasi besok pagi,
tajam. Ravina menunduk, menahan
, Pak," katanya pelan. "Satu lagi
a menusuk. "Anda masih m
aya mohon jangan mulai lagi. Saya datang ke
ang meng
a balas cepat. "Dan
ras di luar. Darian menatapnya
a sudah memecat Anda sejak minggu pert
tu tidak sedang menggertak. Darian b
u," lanjut Darian. "Karena sa
ung dan curiga. "Kenapa Anda b
pernah di p
Ravina tertegun.
, lalu berjalan ke arah pintu. "Tidak semua orang di dunia
tert
anya - semacam kelelahan yang sama seperti milikn
awal. Matanya sembab karena tidak ti
dah menunggu. Kamera dan mikrofon diarahkan
kah benar Anda anak
ntar Anda soal
juga terlibat dalam
n lari, tapi langkah-langkah cep
ri
gan tangannya, membawa Ravina menembus
menggema keras. Para wartawan sempat berdebat, tapi Darian hanya menatap d
langsun
ai di lift, Ravina
i!" katanya denga
ekspresi. "Anda seharusnya melapor pada piha
ngin memperke
mperkeruh keada
ta berair. "Kenapa Anda tidak ikut saja dengan or
menoleh sebentar. "Karena saya tahu, tidak
kata itu menusuk lebi
h. Untuk pertama kalinya, ia tak tahu ha
akan
bawa nampan, mencari tempat duduk koson
anak manta
a korupsi ratus
i dokter secepat itu,
akkan makanannya di meja paling
k di depannya
an.
" tanyanya datar,
t alis. "Kalau s
terla
yang hampir tak disentuh.
tidak
ubuh Anda tida
da ini direktur atau
n kehilangan salah satu d
n terharu. "Anda benar-benar tidak p
enatap matanya langsung. "Tapi A
dadak kehi
mpuran peringatan dan luka. Ia menunduk
turun lagi, kali ini lebih deras. Jala
rtemen, ia melihat sosok lela
ri
a, "Saya mengantar berkas hasil operasi
dak lewat
kan Anda sampai rum
berusaha menutupi r
saja melakukan ha
seorang untuk memasti
hit. "Saya tidak
ilang saya ti
lu
. saya hanya ingin memastikan seseora
ung, sebelum akhirnya mengam
a dengan 'seper
juga pernah hidup dengan nama besar. S
paku. "Kel
tahun lalu. Saya tumbuh dengan kebencian terhadap nama s
tahu harus
retak. Di balik jabatan dan ketegasannya, tern
a memberita
orang yang mungkin bisa
suara hujan di
mennya, berbalik menatap pria it
ar - senyum pertaman
ian
ah...
u me
erdiri di balik pintu, mendengarkan lan
hangat. Tapi di saat yang sam
an Ravina tahu, ia tidak
ah sakit dengan perasaan aneh. Ia mera
jas dokter, perawat Liv
gawat di ruang IGD, dan P
segera
h mengenakan sarung tangan bedah, be
Kita harus lakukan laparot
mereka bekerja cepat, gerakan mereka sinkron s
Detak monitor ja
la
ud
dropping,
an salin
ertemu di balik masker. Ada bahasa t
udian, suara monit
Pasien stabil,"
anjang, menatap timnya
ka berdua keluar ke koridor.
ar. "Saya hampir lupa rasanya berhasil men
rena Anda terlalu sibuk me
yum tipis. "M
masa lalu mengendalikan Anda. Biarkan saya yang urus si
tatapan dokter pada direktur, tapi dua jiwa y
ng operasi terbuka lagi. Seor
u di lobi. Mereka membawa bukti ba
eolah b
rian, terkejut. "
mata sebentar, w
alu saya juga belum s