icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Warisan Rahasia Ayahku

Warisan Rahasia Ayahku

icon

Bab 1 menertawakan hidupnya

Jumlah Kata:1437    |    Dirilis Pada: 14/10/2025

n Ravina Aleysha Pratama. Langit kelabu menggantung muram, s

enteri Kesehatan, ditangkap oleh Komisi Antikorupsi. Potongan gambar ketika sang ayah digiring k

iliunan rupiah yang melibatkan manta

l

kan televisi

terlalu me

u seperti pisau yang menus

ng selalu mengajarinya untuk hidup jujur, bekerja ker

ersama nama baik keluarga Pratam

bergetar ketika ia menatap surat pemecatan ya

uhkan izin praktiknya sementara "samp

edokteran bukan tempat yang mudah bagi seseoran

bergetar

. Sebagian besar da

esan ke

ra satu keluarga!", dan "Jadi dokter cuma numpang

dadanya sesak. Ia tida

ling ia hormati di rumah sakit tempatnya

rja. Tapi Direktur baru ingin bertem

t bibir bawahny

i rumah sakit swasta ternama di Jakarta. Orangnya disiplin, kera

ina tahu - pertemuan itu

sakit tempat Ravina b

lambat, tapi karena semua

ngkahnya sejak ia melang

a bangga kini terasa seperti beba

knya Menteri

psi itu. Tapi dia masih

malu,

erdengar cukup je

as erat-erat, berusaha berjala

ndra Arsatama, M.D., Ravina menarik napas panjang

a berat dari

atu rak buku besar di sisi kanan. Di balik meja, seorang pria berdiri m

elamat pagi, Pak. Saya Ravina Ale

ud

tegas, datar,

a kayu besar itu. Baru ketika pria itu berbalik, Rav

tatapan dingin yang seolah bisa menembus

n ketika mata mereka bertemu, Ravina mer

tanya pelan. "Anak dari

tidak b

skan sebuah fakta ya

Tapi say

menayangkan namanya. Dan kamu masih dat

nya tajam,

ini, Pak. Saya tidak terlibat dala

i rumah sakit ini sedang dipertaruhkan. Banyak pasien menolak ditangani

ya seperti

gerti, Pak. Tapi saya di sini untuk bek

utar meja, kini ber

engan sorot mata yang sulit diartikan. "Kau

a ter

a Darian berbicara-dingin, merend

, Pak," ujarnya akhirnya, menahan

i sini tidak membawa masalah pribadi k

tekanan publik, pintu k

lebih dalam darip

ahang mengeras. "Saya tida

ukis di bibir pria itu.

rikutnya ber

anya, seolah ingin membuktikan pada seluruh d

cibiran datang

ultasi. Katanya dia gak mau ditangani sama kam

i tangannya. "Bilang saja tidak a

sudah pasien kee

"Tidak masalah, Lila. Aku ma

ng bedah pun, keten

rasi, mengawasi setiap gerakannya dengan ta

am pengambilan keputusan, suaranya ak

rasi, dr. Ravina. Keragu

menahan

ia tahu melawan hanya

Ravina meninggalkan rua

berbisik pelan

n ekspresi datar, seolah tidak sadar bahwa setiap

nnya, memandangi lampu-lampu kota. Tangann

ni dari media, meminta wawancara

u, menunduk, dan membi

i bukan

seolah bersatu u

suara ketukan keras

ru menghapus air mat

i sana membuat jantu

ahendra

dokter, rambutnya sed

a hampir bergetar. "Ada

cara," jawab

pnya curiga.

tadi. Aku ingin me

kenapa, sorot mata pria itu malam ini berbeda. Tidak

suk," katan

jasnya, menatap sekelil

yangkan dari seorang ana

sudah bukan menteri. Dan aku tid

ma. "Tapi dunia tidak akan berhen

kan sinis, tapi pelan...

h. "Tapi aku tidak bisa terus

ama, lalu menata

sanya," ucap

, bingung. "Ap

arah hujan di luar sana, seolah ada masa lalu

ri pria itu - bukan direktur dingin yang selalu me

p lama sebelum Dari

kukatakan. A

Dar

ahatlah, dr. Ravina. Kau akan butuh tenaga

berdiri di tengah ruangan, hatinya berdebar d

yang lain... sesuatu yang tak s

tu tak berakhi

lagi. Kali ini dar

Aleysha

g terdengar bera

yang menjebaknya... adalah orang ya

nya m

maksu

ri, sebelum semu

on te

ar ponselnya lama,

- nama yang baru saja meninggalka

ahendra

lam itu, sem

tersisa dalam hi

ar bercampur dengan rasa ingin tahu, dan sebuah malam yang kela

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka