icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Nilakandi

Nilakandi

Penulis: Kalasenjana
icon

Bab 1 Chapter 1. Gadis Bergaun Biru

Jumlah Kata:1001    |    Dirilis Pada: 04/12/2021

an sendu. Tangan yang mungil terkulai begitu saja di kedua sisi tubuhnya. Bibirnya mengat

yang basah, kakinya tetap memaku tatkala diterpa ombak yang menyapa. Sepertinya ia tidak keberatan sama sekali saat

detik waktu yang berlalu, menyisakan tanda tany

yum mengembang di bibirnya, seakan sudah tertahan sejak lama. Bait-bait puisi kerinduan tertul

atinnya lagi. Sebait puisi tentang kerinduan tiba-tiba s

i bersinar malu-m

mu sudah men

ustru kia

nya candumu ta

ng lagilah

da hutang yang h

erindu. Ada aturan-aturan tertentu yang menghalanginya, sebe

kaki, bau harum unik mulai menyeruak membuat lelaki itu memejamkan matanya, menghirup kuat-kuat aroma ya

n yang berpendar dengan teratur. Sehelai kelopak bunga mawar berwarna biru itu jatuh tepat di tangan sang l

ohon, ijinkan aku mendekat menyetuhmu," pinta

sapa. Bahkan angin dan ombak pun tak sabar menunggu dua insan itu bertemu lebih dari sekedar hanya b

. Mungkin benar, lelaki itu buktinya. Tampaknya ia benar-benar memilih

tekadnya untuk meredakan kerinduan, mengikuti nafsunya. Perlahan ia melangkahka

lan

sik tapi entah kenapa tetap merdu. Tepat ketika derak-derak lonceng te

Lang

hanya patuh mengikuti. Belum terlambat untuk berputar arah

lan

menyejukkan disaat langkahnya mulai terasa berat seakan sesuatu menahannya dari belakang. Tapi sekali lagi, tak bisa diungka

t la

yang seakan tengah memekik ditelinga meminta untuk segera dilepaskan. Kerinduan yang bahkan matahari pun tak bis

iru menoleh pelan kearah sang empunya suara. Laki-laki itu bahagia, bak akh

ang berperang menuju daratan. Tatapan kosong sang gadis pun bertemu dengan netra sang le

dis itu kemudian tersenyum manis, tapi entah kenapa matanya tidak demikian

dari pandangan. Sesuatu yang seperti kabut asap mengelilinginya tiba-tiba, dan sejurus kemudian... mel

Biru..." teriak lelaki itu yang entah kenapa

egah Gadis Bergaun Biru pergi. Ia hanya bisa menatap nanar

ri tempatnya, tak lagi terpaku. Tapi buat apa jika yang dirind

lalu memanggil gadis itu,

ru.

" isaknya

? KAK

ANA.

L

dah ditungguin Bunda dibawah dari tadi, udah jam delapan n

AN KAMU NAMP

ahil yang berdiri didepannya tanpa dosa. Yang ditatap pun seketika terkejut saat siasatnya terbo

wana tepat saat Aid

at Diwana mulai sadar sepenuhnya, mimpi yang baru saja menghantui perlahan munc

a masih bisa merasakan sedikit aroma memabukkan itu sekarang di kamarnya. Harum memabukkan itu terasa mengu

u sudah r

-

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka