icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Nilakandi

Bab 5 Rahsa Mimpi

Jumlah Kata:1001    |    Dirilis Pada: 04/12/2021

itelinga Diwana. Lagi, ia berdiri sepuluh meter dari so

Kali ini rindunya lebih

hu, tepat ketika tangannya membelai Biru, saat itu j

juga tahu, tepat ketika mulutnya berucap maka gadis itu akan lenyap nak asap meng

ang tahu. Halusinasi di mimpinya memang sangat parah sampai-sampai wajah perempuan asing itu

impi yang fana, hingga membuat hidup yang nyata t

dari samping. Hidungnya terpahat sempurna, bibirnya mengatup rapa

mimpinya selain kehadiran sosok Biru. Lautan itu kadang berwarna jingga dan kadang kekun

at Diwana rindu itu menyeruak lagi. Sungguh candu. Matanya terpe

erpaduan antara aroma woody yang misterius, citrus yang menyejukkan, dan disempurnakan arom

pan lebih banyak memori bersama gadisnya. Tunggu, memang segila itukah Diwa yang baru saja mengklaim Biru sebagai gadisny

Kak? Lebih serem dari sketsa yang kemaren, tau.

apa lo tolak? Lo diguna-guna setan yang

knya. Tanggapan Diwa hanya sebatas "Dia canti

ia katakan dengan kalem. Tapi kalau sedang kesal, akan ia k

ana begitu Biru tiba-tiba membuka mata

ngoklah...

iwa, Biru menoleh menatapnya

E

han saat perempuan itu tiba-

menangis di mimpinya. Namun justru tersenyu

i sana berkali-kali. Raut mukanya seakan berteriak "Aku tidak ba

kses mengacaukan mimpi dan menyadarkan Diwa yang tertidur di meja kerja dikamarnya. Matanya yang masih setengah terbuk

mah dan kantor cukup jauh, meninggalkan bunda dan sang adik dirumah. Tentu

hidup workaholicnya yang kian hari semakin parah saja. Entah k

ya sendiri dengan telapak tangan. Pening menjalar di kepa

ta. Kemeja yang ia kenakan dibiarkan basah karena terburu-buru. Ditambah mengendarai mobil f

nam pagi. Masih ada waktu dua jam untuk bersiap berangkat ke

dibaringkan barang sebentar. Tapi ini "Diwana Rajinbaikhatinan

ia hidup di lingkungan rumah sakit dengan hampir tidak bisa berbuat apa-apa alias bed rest hampir sepa

mudian, tanpa disadari ia seakan balas dendam pada

itu membuatnya mengusap wajah sedikit frustasi. Ia lelah, tentu. Otak dan jan

an seluruh manager divisi. Kemudian sore harinya ada beberapa berkas yang harus ia bahas bersama bosnya-Tama-dan h

kabur. Berusaha sekuat tenaga, ia memasukkan berkas-berkas di meja kedalam tas ke

n pecah berserakan di lantai. Kepalanya mendadak terasa berat bahkan hanya untuk mendongak dan men

rasanya seperti ra

-

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka