icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian

Bab 2 Charm

Jumlah Kata:1020    |    Dirilis Pada: 28/09/2025

h otomatis terbangun ketika pagi telah tiba. Wanita itu kemudian menuju lemari

is berwarna ungu berlengan pendek sebatas lutut. Riri beranjak mengambil tas yang dia gunak

terasa asing lantaran dia tidak pernah membeli atau memilikinya. Sebuah kotak beludru. Penasa

a-tiba saja diberikan kepadanya oleh seorang pemuda berkacamata. Pria

enghalau bayangan pria tak ber

isnya dan mendapati bahwa cincin itu terlalu besar untuk ukuran jarinya. "Cincin ini memang bukan punyaku, wajar saja ukurannya tidak pas," sahutnya sambil menghela napas. "Kalau ada kesempatan aku in

ikan cincin tersebut tiba-t

?" sahut wan

a seseorang dibali

ski agak bingung dengan m

kau sibu

Riri tiba-tiba m

oint saja

tidak bisa ke toko, jadi aku minta kau jaga

g itu selalu saja cepat tanggap kalau masalah

ulnya. Tapi karena dia adalah sang sepupu dan rumahnya tidak jauh dari toko orang itu. Ma

ku dengan mahal kal

tidak berjalan terlalu lancar. Nanti kalau sudah be

tahu send

s. Oh... aku juga punya sesuatu di toko yang waktu itu kau pesan. Aku sudah siapkan jadi se

untuk menyerah. "Baiklah, tapi aku ingatkan kalau benda it

jumpa lagi, sepupu. Kali ini baik-baiklah pada mere

saja see

*

al

Memang sudah pukul tiga sore saat itu. Dari suaranya yang sangat familiar Angga bisa menebak siapa orang iseng yang menghubunginya dengan nomor baru kepadanya saat in

a-basi dengan orang itu, tetapi dia menahan keinginannya untuk menut

u? Aku butuh sedikit ba

kalau pinjam u

enyah terdengar dari sana dan seketika Angga mengerutkan keningnya. Dia tam

i, kau b

bro, oh? Jangan

an di

terjadi. Katakan padaku, apa yang terja

telepon tidak akan mengetahuinya. "Aku dica

ankah itu langkah yang

an sekalinya punya uang dari hasil kerja serabutan. A

rlarut-larut. Hidupmu masih panjang dan ada banyak perempuan yang kurasa bersedia men

u bangsat. Langsun

tapi setelahnya dia terus-terusan menerorku. Aku jadi tidak b

itu lekat-lekat seolah-olah dia betulan sedang menatap lurus ke arah orang yang sedang

apa yang bisa kau lakukan kalau kau sudah bertemu dia secara langsung. Kalau kau belum kenal yang kenalan saja sekalian. Sekilas info saja dia juga baru p

itu dia tetapi beranjak dari posisinya segera. Kalau dipikir memang dia juga tidak punya kegiatan, jadi sekalian sa

g terjadi. Dan orang itu mungkin ada benarnya. Berkenalan dengan orang baru m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Hari Patah Hati Pria Sejati2 Bab 2 Charm3 Bab 3 OMG4 Bab 4 New Job5 Bab 5 Klien Pertama6 Bab 6 Pijat Laktasi7 Bab 7 Pelan Tapi Mendalam8 Bab 8 Permintaan Tak Masuk Akal9 Bab 9 You Are So Sexy10 Bab 10 Main Gila11 Bab 11 Perempuan Maniak12 Bab 12 Diajak Jalan13 Bab 13 Good Move14 Bab 14 Bermain Peran15 Bab 15 Bermain Peran 216 Bab 16 Incredible Move17 Bab 17 Balas Dendam Pada Si Pembully18 Bab 18 Menyiksa Dengan Kenikmatan19 Bab 19 Dibuat Tak Berdaya20 Bab 20 Enak Tapi Gengsi Mengakui21 Bab 21 Klien Baru Lagi22 Bab 22 She is Playing With Fire23 Bab 23 Take Me, Right Here24 Bab 24 Dance With Me25 Bab 25 Riri Agak Kangen26 Bab 26 Main Pake Kuas27 Bab 27 Paint Me28 Bab 28 Repeat Order29 Bab 29 Biarkan Aku Memujamu30 Bab 30 Haus Akan Belaian31 Bab 31 Bocah Nakal32 Bab 32 Hukuman Untuk Kia33 Bab 33 Main Agak Kasar34 Bab 34 Menembus Batas35 Bab 35 Prefensi Ekstrim36 Bab 36 Pelanggan Dadakan37 Bab 37 Terlalu Terbuai38 Bab 38 Dirty Talk39 Bab 39 Sexy Boy40 Bab 40 Tak Mudah Puas41 Bab 41 Teacher X Student42 Bab 42 F--king You43 Bab 43 Hukuman Untuk Murid yang Nakal44 Bab 44 Bunga Jadi Nakal45 Bab 45 Hadiah Untuk Bunga46 Bab 46 Dekapan Hangat Angga47 Bab 47 Janda Kesepian48 Bab 48 Berondong Mantap49 Bab 49 Main Halus50 Bab 50 Terpuaskan51 Bab 51 Ngapelin Riri52 Bab 52 Penawaran Riri53 Bab 53 Main Bareng Nana Lagi54 Bab 54 Klien Tambahan55 Bab 55 3some56 Bab 56 Story of My Life57 Bab 57 Kerjaan Baru58 Bab 58 Jadi Kang Pijat59 Bab 59 Dijebak Tia60 Bab 60 Balas Budi61 Bab 61 Nakal Sekali