icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sang Pemuas Hasrat Wanita Kesepian

Bab 5 Klien Pertama

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 28/09/2025

paan ini?" tanyanya, seraya mencoba untuk menjaga suaranya tetap tenang dan kalem. Pemuda itu baru saja keluar dan dia

harta yang aku sebar di ranjangmu ini. Semuanya aku siapkan untuk bahan referensimu. Anggap saja ini bagian dari train

ia pulang dan masuk ke dalam kamar disana dia sudah dinantikan oleh Doni dengan tempat tidurnya yang dipenu

s berada di atas tempat tidurku? Bagaimana kalau ada adik perempuanku yang berkunjung

pat yang tepat untuk menyembunyikan semua itu. Riri sudah marah saat aku merebut beberapa

ilik Riri?" tanya Ang

apa yang terjadi soal kau dan sepupuku. Tiba-tiba saja aku mendapatkan uang untuk membelikanmu beberapa koleksi baru." Doni kemudian mengeluarkan segepok uang tunai dan melemparkannya kepada

a ke dalam laci mejanya. "Sudahi basa-basinya. Jadi siap

a tidak pernah sedikitpun mengira bahwa dia akan dibayar untuk mendiuri perempuan. Jadi dia bingung sekarang karena situasi ini me

emudian mengeluarkan selembar kertas dari balik celananya dan menyerahkan i

tu dan dia terbelala

h tua dari Angga tersebut kemudian mengacungkan telunjuknya ke arah barang nista yang tersebar di atas ranjang si pemuda. "Kau membutuhkan se

maksud itu Riri! Pinggulku tidak akan bisa menangani hukuman apapun yang dia buat untukku setidaknya untuk beberapa dekade," ujar Angga l

masuk industry ini kok. Dia tidak tahu apa-apa

ku mulai

-mu besok ma

*

ni sedikit berbeda dengan apa yang sudah pernah dia lalui dengan Riri, karena situasi sekarang sedikit memberinya tuntutan untuk memuaskan. Pemuda itu menanti dengan sabar setelah mengetuk

ngga semakin berdegup kian kencang. Sial, tubuhnya mendadak menggigil. Kadang kal

mah yang suasananya agak gelap, dia tidak merasa perlu untuk menyalakan lampu meski dia butuh. Nam

enyadari Angga masuk ke dalam ruangan. "Hai, Aang. Senang sekali melihatmu mau datang kemari," sapanya ramah dan hanya dia sajalah yang memanggil namanya dengan sebutan

dihadapannya. Ketika mereka saling menatap, untuk beberapa alasan p

au disini karena suatu alasannya dan kita berdua tau untuk alasan apa itu. Jadi, aku butuh bantuanmu untuk sesuatu. Sesuatu yang tidak bisa kuminta dari sembarang oran

a yang tidak gatal. "Mungkin yang kau dengar sedikit dilebih-lebihkan. Tapi aku akan me

ujung pakaiannya sendiri dan menariknya hingga lepas. Membiarkan kedua

ah a

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Hari Patah Hati Pria Sejati2 Bab 2 Charm3 Bab 3 OMG4 Bab 4 New Job5 Bab 5 Klien Pertama6 Bab 6 Pijat Laktasi7 Bab 7 Pelan Tapi Mendalam8 Bab 8 Permintaan Tak Masuk Akal9 Bab 9 You Are So Sexy10 Bab 10 Main Gila11 Bab 11 Perempuan Maniak12 Bab 12 Diajak Jalan13 Bab 13 Good Move14 Bab 14 Bermain Peran15 Bab 15 Bermain Peran 216 Bab 16 Incredible Move17 Bab 17 Balas Dendam Pada Si Pembully18 Bab 18 Menyiksa Dengan Kenikmatan19 Bab 19 Dibuat Tak Berdaya20 Bab 20 Enak Tapi Gengsi Mengakui21 Bab 21 Klien Baru Lagi22 Bab 22 She is Playing With Fire23 Bab 23 Take Me, Right Here24 Bab 24 Dance With Me25 Bab 25 Riri Agak Kangen26 Bab 26 Main Pake Kuas27 Bab 27 Paint Me28 Bab 28 Repeat Order29 Bab 29 Biarkan Aku Memujamu30 Bab 30 Haus Akan Belaian31 Bab 31 Bocah Nakal32 Bab 32 Hukuman Untuk Kia33 Bab 33 Main Agak Kasar34 Bab 34 Menembus Batas35 Bab 35 Prefensi Ekstrim36 Bab 36 Pelanggan Dadakan37 Bab 37 Terlalu Terbuai38 Bab 38 Dirty Talk39 Bab 39 Sexy Boy40 Bab 40 Tak Mudah Puas41 Bab 41 Teacher X Student42 Bab 42 F--king You43 Bab 43 Hukuman Untuk Murid yang Nakal44 Bab 44 Bunga Jadi Nakal45 Bab 45 Hadiah Untuk Bunga46 Bab 46 Dekapan Hangat Angga47 Bab 47 Janda Kesepian48 Bab 48 Berondong Mantap49 Bab 49 Main Halus50 Bab 50 Terpuaskan51 Bab 51 Ngapelin Riri52 Bab 52 Penawaran Riri53 Bab 53 Main Bareng Nana Lagi54 Bab 54 Klien Tambahan55 Bab 55 3some56 Bab 56 Story of My Life57 Bab 57 Kerjaan Baru58 Bab 58 Jadi Kang Pijat59 Bab 59 Dijebak Tia60 Bab 60 Balas Budi61 Bab 61 Nakal Sekali